Poin Penting
- Penyaluran KUR per 15 November 2025 telah mencapai Rp238,7 triliun dari target Rp286,61 triliun kepada lebih dari 4 juta debitur.
- Debitur baru telah tercapai 96 persen (2,25 juta debitur), sementara debitur graduasi bahkan menembus 112 persen (1,3 juta debitur).
- Sebanyak 60,7 persen KUR atau Rp144,9 triliun tersalurkan ke sektor produksi—pencapaian tertinggi sepanjang sejarah KUR—dengan target tembus 61 persen di akhir tahun.
Jakarta – Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencatat realisasi penyaliran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp238,7 triliun per 15 November 2025. Angka ini setara 83 persen dari target plafon KUR bagi UMKM tahun 2025 senilai Rp286,61 triliun.
“Dari target yang sudah ditentukan Rp286 triliun, Alhamdulillah sudah tersalurkan sebesar Rp238 triliun, jadi sekitar 83 persen,” kata Maman Abdurrahman, Menteri UMKM saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin, 17 November 2025.
Maman mengatakan, KUR UMKM tersebut telah disalurkan kepada 4.047.900 debitur yang di antaranya sebanyak 2.252.511 debitur baru dan 1.321.830 debitur graduasi.
Baca juga: DPR Dorong Perbankan Kucurkan Kredit ke UMKM Tanpa Hambatan Jaminan
“Dari target yang ditugaskan kepada saya untuk debitur baru sebanyak Rp2,34 juta debitur, debitur barunya sudah tercapai 96 persen, yaitu Rp2,25 juta. Debitur graduasi, graduasi itu yang naik tingkat ya, yang dari mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah, super mikro, target ke saya 1,2 juta debitur. Alhamdulillah debitur graduasi melebihi target sebanyak 112 persen, yaitu sekitar 1,3 juta,” jelasnya.
Dia mengungkapkan dari target sebesar Rp286,61 triliun di 2025 tersebut, sebanyak 60,7 persen atau Rp144,9 triliun telah disalurkan ke sektor produksi.
Maman juga menargetkan hingga akhir tahun penyaluran ke sektor produksi akan mencapai 61 persen.
“Ini yang pertama kali sepanjang sejarah program KUR berdiri, baru sekarang kita terealisasi, yaitu di angka 60,7 persen, nah ini Alhamdulillah di 2025 kita 60,7 persen, Insya Allah di Desember akhir kita tercapai akan naik lagi di 61 persen,” tandasnya.
Baca juga: BRI Salurkan KUR Rp147,2 Triliun ke 3,2 Juta Debitur UMKM
Selanjutnya, untuk potensi penyerapan lapangan kerja dari realisasi KUR UMKM tersebut mencapai 7,7 hingga 11,6 juta. Meski begitu, penyerapan tenaga kerja masih didominasi oleh sektor informal.
“Namun memang saya harus akui masih ada tantangan, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM ini rata-rata masih sektor informal. Saya tadi mendapatkan amanah dan saya laporkan juga di komite bahwa target kementerian UMKM kedepan kita akan mengupayakan membuat program untuk yang dari sektor informal kita geser ke sektor formal,” tutup Maman. (*)
Editor: Galih Pratama










