Moneter dan Fiskal

Realisasi Investasi Tembus Rp477,7 Triliun di Kuartal II 2025

Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mecatat realisasi investasi di triwuan II 2025 mencapai Rp477,7 triliun atau meningkat 11,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan tumbuh 2,7 persen secara kuartalan (qtq).

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, dari jumlah tersebut terdapat investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mengambil porsi 57,7 persen atau sebesar Rp275,5 triliun. Sementara, Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp202,2 triliun atau 42,3 persen dari total investasi.

“Penyerapan tenaga kerja yang terjadi dari hasil investasi yang masuk di dalam kuartal II ini adalah 665.764 orang. Jadi ini adalah penyerapan tenaga kerja yang tercipta dari investasi hanya di kuartal II,” kata Rosan dalam konferensi pers realisasi investasi, Selasa, 29 Juli 2025.

Baca juga: Investasi Pariwisata Dinilai Efisien, DPR: 1 Miliar Bisa Kembali 100 Kali Lipat

Lebih lanjut, terjadi pemerataan terhadap kontribusi investasi di wilayah Jawa dan luar Jawa pada triwulan II 2025. Tercatat investasi di luar jawa mencapai Rp240,2 triliun atau berkontribusi sebesar 50,3 persen dan Jawa sebesar Rp237,5 triliun dengan kontribusi 49,7 persen terhadap total investasi.

“Kalau dulu memang banyak terkonsentrasi di Jawa sekarang kita lihat perbandingannya hampir sama, ini yang kita harapkan investasi ini lebih merata ke semua daerah sehingga pertumbuhan ekonomi atau sektor-sektor baru, termasuk penciptaan lapanganan kerjanya menyebar,” ungkapnya.

Baca juga: Pefindo Gandeng CCXI-Bank of China Genjot Investasi dan Pembiayaan di RI

Adapun lima besar lokasi untuk realisasi PMA dan PMDN di triwulan II 2025, antara lain Jawa Barat Rp72,5 triliun, DKI Jakarta Rp71,1 triliun, Jawa Timur Rp38,6 triliun, Sulawesi Tengah Rp31,6 triliun, dan Banten Rp29,7 triliun.

Dari sisi sektornya, lima subsektor terbesar realisasi investasi adalah industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar mencapai Rp67,1 triliun.

Diikuti oleh pertambangan Rp53,6 triliun, jasa lainnya Rp44,8 triliun, transportasi gudang dan telekomunikasi Rp44,2 triliun, serta industri perdagangan dan reparasi Rp40 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

4 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

4 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

6 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

7 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

7 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

8 hours ago