Jakarta – Realisasi investasi di Indonesia pada periode Januari sampai dengan Desember tahun 2020 mencapai target yang telah dicanangkan. Hingga akhir tahun 2020, realisasi investasi yang tercatat oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah sebesar Rp826,3 triliun. Padahal, targetnya di awal tahun sebesar Rp817,2 triliun.
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, dari target tersebut terjadi surplus sekitar Rp9 triliun lebih. Dimana, proyek-proyek investasi terlaksana di Jawa dan luar Jawa. Selain itu, investasi di luar Jawa tercatat lebih besar dibandingkan di Jawa, yakni luar Jawa menempati 50,5% dengan 54.994 proyek dan nilai investasinya sebesar Rp417,5 triliun. Sedangkan, Jawa menempati 49,5% dengan 98.335 proyek dan nilai investasinya Rp408,8 triliun.
“Baru kali ini selama lima tahun terakhir investasi itu bergeser dari Jawa ke luar Jawa,” ungkap Bahlil, dalam Webinar, Selasa, 26 Januari 2021.
Bahlil menambahkan, yang menarik di era pandemi ini, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) rupanya tercatat lebih besar dari Penanaman Modal Asing (PMA). Saat ini, PMA tercatat 49,9% atau sebesar Rp412,8 triliun terdiri dari 56.726 proyek. Sementara, PMDN tercatat Rp413,5 trilliun atau 50,1% terdiri dari 153.349 proyek. Total dari investasi mampu menyerap tenaga kerja 1.156.361 orang, dengan wilayah investasi yang paling besar terjadi di Jawa Barat.
“Itu menunjukan bahwa pengusaha nasional kita apabila kita urus dengan baik, memberikan kepastian dan harapan yang baik, maka mereka juga pasti akan lebih fokus,” pungkasnya. (*) Ayu Utami
Editor: Rezkiana Np