Moneter dan Fiskal

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Capai Rp1.368,5 Triliun di Agustus 2024, Ini Rinciannya

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi belanja pemerintah pusat per Agustus 2024 mencapai Rp1.368,5 triliun atau 55,5 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), naik 16,9 persen year on year (yoy).

“Ini 55,5 persen dari pagu. Pagunya di 2024 Rp2.467,5 triliun sebesar Rp1.368,5 triliun sudah di realisasikan. Angka ini tumbuh diatas realisasi belanja pemerintah pusat tahun 2023 lalu,” kata Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara Sri Mulyani dalam APBN KiTa, Senin, 23 September 2024 di Jakarta.

Suahasil ini merinci, realisasi belanja tersebut terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp703,3 triliun atau 64,5 persen dari pagu.

Baca juga: Tok! DPR Setujui APBN Tahun Pertama Prabowo-Gibran

Belanja K/L tersebut utamanya dipengaruhi oleh berbagai program bansos, pembangunan infrastruktur, sarana pra sarana pertahanan dan kemananan, serta dukungan pelaksanaan Pemilu.

Kemudian, belanja non K/L sebesar Rp665,2 triliun atau 48,3 persen dari pagu APBN 2024. Utamanya terdiri atas realisasi subsidi/kompensasi energi  dan pembayaran manfaat pensiun.

Selanjutnya, dari total belanja pemerintah, sebesar Rp1.030,6 triliun atau 75,3 persen adalah belanja pemerintah yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.

Mulai dari perlindungan sosial. Dalam hal ini program keluarga harapan (PKH) sudah Rp17,7 triliun untuk 10 juta KPM, dan kartu sembako Rp28 triliun untuk 18,7 juta KPM. Untuk UMKM, melalui subsidi bunga KUR sebesar Rp20,9 triliun untuk 3,3 juta debitur.

Baca juga: Menilik Peran APBN dalam Melindungi Rakyat dan Topang Ekonomi RI

Selanjutnya, bantuan alat dan mesin pertanian Rp1,4 triliun, subsidi pupuk Rp12 triliun untuk 4,4 juta ton pupuk bersubsidi. Lalu, di bidang energi, untuk subsidi BBM Rp12,6 triliun, dan subsidi LPG 3 kilogram (kg) Rp48,2 triliun.

Di bidang pendidikan, pemerintah melalui program Indonesia Pintar menyalurkan anggaran Rp9,8 triliun, Program KIP Kuliah Rp7,1 triliun, BOS (Kemenag) Rp7,6 triliun, dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Rp4,6 miliar untuk 197 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Untuk kesehatan, melalui PBI JKN sebesar Rp30,9 triliun untuk 96,6 juta peserta.

“Untuk pembangunan/rehabilitasi infrastruktur yang langsung dinikmati masyarakat seperti jalan, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, bendungan, jaringan irigasi, SPAM, rumah susun, gedung pendidikan tinggi (dikti) dan kapasitas satelit sebesar Rp114,4 triliun,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Jelang Pilpres AS, Harris dan Trump Bersaing Ketat dengan Selisih Suara Tipis

Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More

20 mins ago

Erick Thohir Godok PP Hapus Kredit UMKM, Fokus pada Petani dan Nelayan

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More

1 hour ago

Simak! Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More

2 hours ago

IHSG Ditutup Rebound, Menguat 0,17 Persen ke Level 7.491

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More

2 hours ago

Ekonomi RI Tak Sampai 5 Persen di Kuartal III 2024, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More

2 hours ago

Makin Terdepan! ICT Dinobatkan sebagai Penyedia Solusi TI Paling Inovatif di Asia Pasifik dari Oracle

Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More

2 hours ago