Jakarta – Pemerintah Indonesia langsung merespons pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tetap memberlakukan tarif 32 persen ke Indonesia. Bersama dengan pelaku industri nasional, pemerintah akan “merayu” Trump untuk mencapai kesepakatan tarif perdagangan.
Salah satu upaya yang ditempuh, Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian dan Kedutaan Besar Indonesia di Washington D.C menggelar pertemuan bisnis tingkat tinggi. Indonesia menyatakan komitmen untuk meningkatkan pembelian produk-produk unggulan AS, khususnya dari sektor pertanian dan energi, dengan nilai mencapai USD34 miliar atau sekitar Rp500 triliun.
“Hubungan ekonomi antara Indonesia dan AS selama ini selalu baik dan perlu terus dijaga. Salah satu langkah untuk memperkuat hubungan ini adalah melalui komitmen para pelaku usaha Indonesia untuk membeli produk-produk unggulan AS di sektor pertanian dan energi, dengan nilai total mencapai USD34 miliar,” ujar Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikutip Rabu, 9 Juli 2025.
Adapun pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah perusahaan besar Indonesia dari sektor strategis di antaranya, PT Pertamina, PT Busana Apparel Group, FKS Group, Sorini Agro Asia Corporindo, dan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia.
Dari pihak AS, sejumlah tokoh industri menyampaikan antusiasmenya terhadap kerja sama ini. ExxonMobil, misalnya, mendukung kebutuhan energi Indonesia.
Baca juga: Respons Sri Mulyani dan Anggito Soal RI Kena Tarif Trump 32 Persen
“Kami membawa pengalaman selama puluhan tahun, kemampuan pasokan berskala global, serta komitmen jangka panjang untuk menjadi mitra energi yang terpercaya,” ujar Wade Floyd dari ExxonMobil.
Sementara itu, dari sektor pertanian, Bryan Wiggins dari Cotton Council International menambahkan, “Indonesia telah menjadi mitra terbaik bagi AS di bidang industri katun, salah satu dari 10 pasar eskpor terbaik,” kata Bryan.
Kemudian, Anne Murphy dari Cargill juga menyampaikan harapannya agar kemitraan ini dijalankan secara jangka panjang.
“Kami berharap nota kesepahaman ini dan pembelian jagung awal dapat menjadi awal dari kemitraan yang lebih mendalam dan berjangka panjang, yang terus berkembang seiring waktu,” jelasnya.
Robert Cruise dari Zen-Noh Grain Corporation juga turut menyampaikan pandangan serupa.
“Indonesia telah lama menjadi pelanggan penting, dengan permintaan yang terus meningkat terhadap produk pertanian Amerika berkualitas tinggi,” katanya.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan dan komitmen komersial, sebagaimana tercermin dalam penandatanganan berbagai nota kesepahaman, yang membuka jalan bagi peluang kerja sama baru dan memperdalam hubungan ekonomi bilateral.
“Kami meyakini, kemitraan ini dapat menciptakan ribuan lapangan kerja yang berkualitas, mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta meningkatkan pertukaran pengetahuan dan teknologi di kedua negara,” ungkap Sade Bimantara, Wakil Dubes/Kuasa Usaha Ad Interim, Kedutaan Besar Indonesia untuk AS.
Baca juga: RI Kena Tarif Trump 32 Persen, Airlangga Langsung Terbang ke AS
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk membina kemitraan yang saling menguntungkan dengan AS.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump memutuskan pemberlakukan tarif impor 32 persen kepada Indonesia. Artinya, besaran tarif ini tidak berubah dari nilai tarif resiprokal yang diumumkan sebelumnya pada April lalu.
“Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan tarif impor kepada Indonesia hanya sebesar 32 persen untuk semua produk Indonesia yang dikirimkan ke AS, terpisah dari tarif sektoral lain,” kata Trump dalam surat berkop Gedung Putih tertanggal 7 Juli yang ditujukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto, dinukil Antara, Selasa, 8 Juli 2025.










