Ratu Maxima Tegaskan Pentingnya Mengelola Pinjaman Bank dengan Bijak

Ratu Maxima Tegaskan Pentingnya Mengelola Pinjaman Bank dengan Bijak

Poin Penting

  • Ratu Maxima menekankan kredit penting untuk UMKM dan kebutuhan hidup masyarakat, seperti membeli rumah, serta membantu mengatur arus keuangan melalui cicilan.
  • Kredit harus dibatasi agar tidak berlebihan, karena terlalu banyak pinjaman bisa membuat seseorang hanya bekerja untuk membayar utang.
  • Masalah kredit menjadi tanggung jawab individu; pegawai bank pelat merah sebagian besar menggunakan setengah penghasilan untuk utang, sehingga manajemen pinjaman yang bijak penting untuk mencegah kredit macet.

Jakarta – Penasihat Khusus Sekjen PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) yang juga Ratu Belanda, Maxima Zorreguieta Cerruti, menyampaikan dampak positif dan negatif kredit perbankan dalam National Financial Health Event bersama OJK, Kamis, 27 November 2025.

Ratu Maxima menyatakan bahwa kredit bank sangat penting untuk disalurkan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), juga dapat mendorong masyarakat memenuhi kebutuhan hidup, seperti pembelian rumah.

Tidak hanya itu, menurutnya, kredit juga dapat membantu arus keuangan masyarakat. Dengan adanya kredit, biasanya orang mendorong untuk menunda pengeluaran besar dan membayarnya melalui cicilan.

Baca juga: Disambut OJK, Ratu Máxima Akan Memulai Agenda Kesehatan Finansial di Indonesia

Namun, Maxima menekankan bahwa kredit yang diambil seseorang harus dibatasi dan tidak berlebihan. Banyaknya kredit bisa membuat individu bekerja keras hanya untuk membayar cicilan.

“Jika Anda memiliki terlalu banyak kredit, maka kita sebenarnya bisa masuk ke dalam situasi di mana Anda terjerat terlalu banyak, Anda tahu, terlalu banyak kewajiban, dan kemudian Anda bekerja hanya untuk membayar kredit itu,” ucap Maxima.

Ia pun mengingatkan pentingnya menyusun batas jumlah pinjaman bank yang ideal sesuai kemampuan keuangan masing-masing.

Baca juga: Queen Maxima Tegaskan Pentingnya Menjaga Kesehatan Finansial

Maxima bercerita, baru saja berbincang dengan Direktur Utama BRI Hery Gunardi dan ia mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen karyawan bank pelat merah itu menggunakan setengah penghasilan mereka untuk membayar utang.

Lebih lanjut, Maxima menegaskan bahwa masalah dari pinjamam bank atau kredit tersebut menjadi masalah masing-masing debitur, yang dapat meluas menjadi masalah negara. 

Sehingga, menurutnya solusi untuk menghindari kredit macet harus diupayakan oleh masing-masing individu.

“Saya pikir jika setiap orang menganggarkan dan sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka seharusnya tahu seberapa besar ruang mereka untuk mendapatkan kredit yang seharusnya dan ini masalah pribadi, dan masalah negara,” tutupnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62