Jakarta – Otot-otot industri bank perkreditan rakyat (BPR) terlihat mulai pulih di 2021. Tekanan akibat pandemi COVID-19 sudah berkurang. Hal itu tecermin dari hasil kerja tahun lalu. Makanya, tak salah jika menyebut bankir-bankir bank rural bisa sedikit tersenyum kala menutup tahun kerja 2021. Sebab, hasilnya lebih baik daripada 2020.
Berdasarkan data Biro Riset Infobank (birI), fungsi intermediasi yang dijalankan bank-bank rural di 2021 sudah lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Walau, memang, belum menguat sepenuhnya seperti tahun-tahun sebelum pandemi.
Di 2021 industri BPR nasional yang diwakili 1.468 bank menyalurkan kredit Rp116,58 triliun. Secara tahunan, kredit itu tumbuh 5,25%. Dibandingkan dengan 2020, pertumbuhan kredit 2021 jauh lebih baik. Di 2020 kredit industri BPR tercatat tumbuh 1,83%.
Sementara, di sisi funding, industri BPR menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp117,01 triliun di 2021 atau tumbuh 10,23%. Pertumbuhan DPK ini juga jauh lebih baik daripada 2020 yang tercatat 3,52%. Dengan gambaran sekilas dari sisi fungsi intermediasi itu, dapat dikatakan bahwa industri BPR nasional mulai menginjak gas lebih dalam.
Profitabilitas sebagai hasil akhir juga terlihat menggembirakan. Perolehan laba industri ini mulai kembali menebal, setelah di 2020 pertumbuhan laba terkoreksi 16,07%. Di 2021 industri BPR mencetak pertumbuhan laba 3,58% atau menjadi Rp3,01 triliun.
Namun, di balik kinerja 2021 yang sudah lebih baik dibandingkan dengan 2020, masih ada persoalan yang harus diselesaikan industri BPR, yakni kualitas kredit yang relatif masih memerah. Tahun lalu non performing loan (NPL) gross industri BPR tercatat 6,72%. Memang sudah lebih baik atau menurun dari 7,22% di 2020. Hanya, NPL yang di atas 5% ini sudah terjadi sejak lima tahun terakhir. Sementara NPL net sebesar 4,37%.
Karena itu, ke depan bankir-bankir BPR mesti mampu menjinakkan NPL sekaligus mendorong pertumbuhan kredit agar lebih terakselerasi, supaya buku industri BPR lebih kinclong. Walau, hal itu memang tak mudah karena begitu banyak pemain di pasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pasar yang selama ini menjadi ladang utama BPR-BPR.
Berkaitan dengan kinerja bank-bank rural di 2021, Biro Riset Infobank kembali menerbitkan hasil rating BPR dengan tajuk “Rating 391 BPR Versi Infobank 2022”.
Hasilnya, meski dalam situasi yang belum pulih sepenuhnya, tetap ada BPR-BPR yang membukukan kinerja cemerlang. Pada rating BPR kali ini, sebanyak 391 BPR berhasil mendapat predikat “sangat bagus”. Siapa saja mereka? Simak laporan lengkapnya di Majalah Infobank No.532, edisi Agustus 2022. (Red)
Informasi pemesanan/pembelian majalah, hubungi Sirkulasi Infobank: 0852-8802-0094, 0815-9960-459 Email: sirkulasi@infobank.co.id Majalah Infobank versi digital: www.infobankstore.com
Jakarta - Orderkuota berkolaborasi dengan Nobu meluncurkan Madera, sebuah rekening digital serba bisa. Peluncuran Madera… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai lawatan kenegaraan perdana ke sejumlah negara, antara lain… Read More
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mencatat penerimaan pajak hingga Oktober 2024 mencapai Rp1.517,53 triliun,… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More