Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, rata-rata investor yang membeli Suku Ritel Seri SR008 sebesar Rp650,2 juta. Dari jumlah ini, investor terbanyak membeli pada kisaran Rp100-Rp600 juta (37,77%).
Seperti dikutip dari laman Kemenkeu, di Jakarta, Selasa, 8 Maret 2016 merincikan, investor yang membeli pada kisaran di bawah Rp100 juta ada sebanyak 36,35%. Sementara untuk pembeli di kisaran Rp600 juta-Rp2 miliar menempati posisi ketiga dengan 20,28%.
“Berdasarkan profesi investor, pegawai swasta menempati angka tertinggi dengan 26,70%. Untuk jumlah investor berdasarkan kelompok umur, distribusi terbesar ada di kelompok umur di atas 55 tahun,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan.
Secara total, Sukuk Ritel Seri SR008 mencatatkan rekor terbesar dengan total investor yaitu 48,444 orang dan total nominal penjatahan sebesar Rp31,5 triliun. Tingginya minat beli SR008 disebabkan oleh semakin baiknya pemahaman masyarakat mengenai instrumen investasi Sukuk Negara Ritel.
“Dan juga semakin berpengalaman serta inovatifnya agen penjual dalam memasaran sukuk,” tukasnya.
Sukuk Negara Ritel menjadi investasi yang aman dan menguntungkan karena dijamin oleh negara. Namun, selain itu, sukuk ritel dapat menjadi saran bagi masyarakat umum untuk secara langsung berpartisipasi dalam membiayai pembangunan infrastruktur.
Selain itu, penerbitan sukuk juga menjadi saran perluasan basis investor dan pendalaman pasar keuangan domestik, yang mendukung stabilitas dan daya tahan perekonomian nasional. (*) Apr