Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu menyentuh angka 6 persen pada tahun 2020 mendatang. Dirinya menilai, pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh pembangunan infrastruktur yang sudah mulai rampung pada tahun mendatang.
“Pertumbuhan 6% bisa kita lihat dalam tiga tahun dari sekarang. Tapi 6% butuh infrastruktur dan mulai terlihat menghasilkan salahsatunya mulai meningkat perdagangan ,” ujar Darmin pada acara Kompas 100 CEO Forum di Hotel Rafless, Jakarta, Rabu 29 November 2017.
Selain itu, Darmin mengaku pihaknya terus mendorong investasi di bidang infrastruktur. Salah satu cara untuk mendorong investasi tersebut dengan terus mengundang investor luar negeri untuk bangun infrastruktur.
“Kalo anda undang investor untuk industri dan mengekspor dia akan fikir dua kali. Tapi kalo anda undang investor untuk bangun pelabuhan jalan tol dan lihat track record ekonomi kita dia akan mau. Itu kelebihannya,” jelas Darmin.
Tak berbeda jauh dari proyeksi Darmin,Bank Indonesia (BI) sendiri memperkirakan, pertumbuhan ekonomi nasional akan mampu mencapai kisaran 5,8 persen hingga 6,2 persen pada 2022 mendatang. Gubernur BI Agus DW Martowardojo menilai, pertumbuhan ekonomi domestik ini akan didorong efisiensi kegiatan ekonomi karena sudah terealisasinya berbagai pembangunan infrastruktur.
Hal tersebut disampaikan Agus DW dalam pertemuan tahunan BI di Jakarta, Selasa malam, 28 November 2017 . Agus mengungkapkan, bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi di 2022 tersebut sudah memperhitungkan dampak dari reformasi struktural perekonomian yang saat ini sedang berjalan.
“Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi dikisaran 5,8 persen hingga 6,2 persen seiring dengan investasi infrastruktur yang telah dilakukan,” tukas Agus.(*)