Jakarta – PT Amman Mineral Industri anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), menyampaikan kabar terbaru terkait dengan proyek strategis nasional (PSN) fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR).
Manajemen AMMN, menyebutkan pembangunan konstruksi pembangunan smelter tembaga AMMAN telah mencapai 76,1 persen dari rencana pembangunan sebesar 72,4 persen (105,1 persen).
Baca juga: Pasca Listing, Harga Saham Amman Mineral (AMMN) Naik 2,36% jadi Rp1.735
Sementara itu, kemajuan pembangunan konstruksi PMR telah mencapai 72,7 persen dari rencana pembangunan sebesar 72,1 persen (100,7 persen).
Perkembangan tersebut merupakan progres dari fasilitas tembaga dan PMR AMMN selama tiga bulan pada periode Oktober hingga Desember 2023.
Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMN, Kartika Octaviana, mengatakan AMMN meyakini kemajuan konstruksi fisik smelter dan PMR berjalan dengan baik untuk mencapai target penyelesaian konstruksi di akhir Mei 2024 dan memulai proses commissioning di Juni 2024.
“Capaian ini adalah wujud komitmen AMMAN sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia untuk selalu terlibat dalam pengembangan industri pertambangan nasional yang membawa manfaat bagi perekonomian daerah dan nasional,” ucap Kartika dalam keterangan resmi di Jakarta, 5 Februari 2024.
Baca juga: Ekspor Naik 24,4 Persen, Emiten Tambang Bukit Asam Raih Laba Bersih Rp3,8 Triliun
Nantinya, setelah beroperasi total kapasitas input fasilitas smelter tembaga dan PMR AMMN diperkirakan mencapai 900 ribu kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang nantinya, di mana produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa.
Sementara itu, dari sisi fasilitas PMR akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium. (*)
Editor: Galih Pratama