Jakarta – PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) bersama anak perusahaannya, yakni PT VENTENY Matahari Indonesia, telah menerima pendanaan strategis yang signifikan dari PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA).
Sinergi antara VENTENY dan Bank Mayapada menunjukkan keselarasan komitmen kedua belah pihak dalam menciptakan ekosistem dinamis yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat.
Pendanaan yang disalurkan dari Bank Mayapada makin mengukuhkan semangat VENTENY untuk dapat terus menjembatani pelaku usaha yang kesulitan mendapatkan akses permodalan dan turut membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan yang ada di Indonesia.
Baca juga: Instrumen Pendanaan Hijau Milik Supernova Ecosystem Bidik Konservasi 700 Ribu Hektare di 2030
Founder dan Group CEO VENTENY, Jun Waide, menyampaikan bahwa, dengan pendanaan ini, perseroan berkomitmen untuk tidak hanya mengembangkan bisnis, tetapi juga memberikan manfaat yang signifikan bagi para pelaku bisnis, karyawan, UMKM, dan masyarakat luas.
“Kami percaya bahwa dengan dukungan dari Bank Mayapada, kita dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ucap Jun dalam keterangan resmi di Jakarta, 26 September 2024.
VENTENY saat ini telah menyalurkan pendanaan ke hampir 10.000 UMKM dan memiliki lebih dari 300.000 exclusive members yang merupakan bagian dari 450 perusahaan yang telah bekerjasama untuk VENTENY Employee Super App.
Selain itu, VENTENY di 2024 juga akan terus memperbesar area jangkauan layanan beberapa kota besar lainnya agar dapat membantu lebih banyak pelaku UMKM melalui ekspansi ke beberapa kota di Indonesia serta menggandeng banyak partner asosiasi strategis hingga pemerintah.
Baca juga: PLN Raih Pendanaan USD581,5 Juta dari World Bank, Buat Apa?
Adapun, pada akhir April lalu, VENTENY melaporkan kinerja positif di kuartal I 2024 dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp181,9 miliar atau meningkat sebesar 149 persen dari tahun 2022 sebesar Rp73,2 miliar, dengan laba kotor perseroan tercatat tumbuh 112 persen dari Rp32,0 miliar di 2022 menjadi Rp68,1 miliar di 2023. (*)
Editor: Galih Pratama