Jakarta – PricewaterhouseCoopers (PwC) menyebutkan bahwa terdapat empat kemajuan teknologi digital yang diharapkan terjadi pada tahun 2045. Di antaranya adalah Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Blockchain, hingga Quantum Computing.
Hal itu disampaikan oleh Direktur PwC, Budi Santoso dalam The Finance Executive Forum ‘The Future of Digitalization and Cyber Crime Mitigation Towards 2045’ yang digelar di Kempinski Grand Ballroom Jakarta, 14 November 2023.
“Apa yang akan terjadi nanti di 2045? Peningkatan teknologi seperti apa di masa depan? Yang pertama sudah pasti semua serba AI semuanya serba menggunakan artificial intelegent,” ucap Budi.
Baca juga: Alert! Serangan 1 juta Ransomware Masih Mengintai Sektor Keuangan di 2023
Kemudian, terkait dengan IoT, ke depannya teknologi akan berkembang lebih pesat dan cepat, hingga munculnya Ibukota baru yang akan berbasis kota pintar atau smartcity.
“Dan juga blockchain ini dipakai di banyak area, bedanya sistem blockchain dengan sistem yang kita pakai sekarang, semuanya serba terintegrasi dan terkoneksi, jadi pengelabuhan, penyembunyian informasi akan sangat susah dilakukan semua akan terkonfirmasi dengan distributor legalnya,” imbuhnya.
Adapun, peningkatan teknologi lainnya yang diharapkan ada di tahun 2045 adalah Quantum Computing, di mana pengolahan data akan lebih cepat, serba otomatis, dan dampaknya tentu akan menyasar pada kehidupan masyarakat sehari-hari, khususnya di dalam operasional bisnis, serta ke perizinan-perizinan bisnis yang berhubungan dengan pemerintah.
“Memang semuanya serba terdigitalisasi terutama yang sudah menggunakan teknologi canggih dampaknya memang sangat luar biasa dalam operasional sebuah perusahaan terutama perbankan,” ujar Budi.
Baca juga: BSSN Beberkan Pergeseran Paradigma Sistem Keamanan di RI
Di samping itu, Budi menambahkan bahwa dalam dunia perbankan ke depannya secara keseluruhan akan menggunakan teknologi berupa AI base personal banking. Dengan teknologi ini, nantinya akan bisa mendeteksi keperluan setiap individu.
“Ini adalah evolusinya bahwa dulu perbankan in person banking orang dateng ke bank buka rekening sekarang di beberapa negara yang belum maju masih online banking, beberapa negara berkembang sudah mobile banking, sekarang Indonesia posisinya adalah masih di antara social banking dan digital banking di antara keduanya,” tutupnya. (*)