Putin Jadi Sasaran Pembunuhan, Rusia Siap Serang Balik Ukraina

Putin Jadi Sasaran Pembunuhan, Rusia Siap Serang Balik Ukraina

Jakarta – Serangan pesawat tanpa awak (drone) kepada Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, pada Selasa malam (2/5/2023) yang diduga dilancarkan pihak militer Ukraina membuat geram pemerintah Rusia.

Rusia pun mengancam akan melakukan serangan balik kepada Ukraina karena dinilai sebagai bagian dari aksi teroris yang sudah direncanakan untuk menyerang kepala negara.

“Pihak Rusia berhak mengambil tindakan pembalasan di mana dan kapan pun dianggap perlu,” tulis pernyataan resmi Kremlin, dinukil Reuters, Kamis, 4 Mei 2023.

Dalam pernyataan itu juga disebutkan, dua drone diarahkan ke Kremlin. Beruntung militer Rusia dan layanan khusus menonaktifkan dua drone.

“Ukraina mencoba menyerang Kremlin dengan drone tadi malam. Menurut layanan media presiden, militer Rusia dan layanan khusus menonaktifkan dua drone. Setelah jatuh, pecahannya tersebar tanpa menimbulkan korban atau kerusakan,” tambah pernyataan tersebut.

Dari berbagai video yang dipublikasikan di saluran media sosial milik Rusia menunjukan ada dua objek terbang di lintasan sama menuju salah satu titik tertinggi di kompleks Kremlin yakni kubah Senat.

Tak berapa lama, objek terbang pertama hancur hanya dengan kepulan asap, sementara yang kedua tampaknya meninggalkan puing-puing yang menyala-nyala di kubah.

Dari pemeriksaan Reuters pada waktu dan lokasi menunjukkan bahwa video itu kemungkinan asli, meski beberapa analis Barat mengatakan ada kemungkinan Rusia telah melakukan insiden tersebut untuk menyalahkan pihak Ukraina.

Saat kejadian, Putin sedang tidak berada di Kremlin. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, kala itu Putin sedang bekerja di kediamannya di Novo-Ogaryovo.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membantah tudingan tersebut. Zelenskyy mengatakan negaranya tidak memiliki senjata untuk melakukan serangan tersebut.

“Kami tidak menyerang Putin atau Moskow. Kami berjuang di wilayah kami. Kami tidak memiliki senjata untuk melakukan serangan seperti itu. Itulah sebabnya kami tidak melakukan hal seperti itu di mana pun. Kami tidak menyerang Putin,” ungkapnya.

Terpisah, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan validasi atas tudingan Rusia yang menyebut Ukraina sebagai dalang dari serangan tersebut.

“Kita lihat dulu faktanya, saya akan benar-benar menyaring berita apapun yang disampaikan Kremlin,” kata Blinken saat menghadiri acara Kebebasan Pers Global di Washintong Post, Rabu (3/5). (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News