Jakarta – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa bertemu dengan sejumlah direktur bank swasta di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada hari ini Senin (13/10/2025).
Hadir dalam pertemuan tersebut, yakni Presiden Direktur (Presdir) PT Bank Central Asia (BCA) Hendra Lembong, Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi, Presdir CIMB Niaga Lani Darmawan, dan Dirut Bank Permata Meliza Musa Rusli.
Selanjutnya, ada Presdir Bank HSBC Indonesia Stuart Rogers, Presdir Bank OCBC NISP Parwati Surjaudja, Presdir Bank Panin Herwidayatmo, Chief Executive Officer Standard Chartered Indonesia Rino Donosepoetro, Presdir dan Country Head PT Bank ANZ Indonesia Jodi West, serta Dirut Bank Danamon Indonesia Daisuke Ejima.
Purbaya mengungkapkan, pertemuannya dengan sejumlah dirut bank swasta untuk membahas pandangan mereka terkait bagaimana dirinya mengelola fiskal negara hingga perekonomian Indonesia ke depan.
Purbaya menjelaskan, berbagai bank swasta tersebut merupakan investor dari obligasi (bond) atau surat utang pemerintah.
Baca juga: Purbaya akan Alihkan Rp15 Triliun Dana Pemerintah dari BTN ke Bank Lain
“Dia (Bank Swasta) kan salah satu investor. Mereka adalah investor dari bond, surat utang kita kan. Mereka pengen tau gimana sih saya memanage ekonomi ke depan, ngaco apa nggak. Apakah saya akan membatasi batas 3 persen (defisit),” ujar Purbaya kepada saat ditemui di Kantor DJP, Senin, 13 Oktober 2025.
Purbaya menyebutkan, hal yang disoroti oleh sejumlah dirut bank swasta, salah satunya kebijakan ekspansif fiskal alias mendorong belanja negara dan menurunkan tarif pajak.
Namun, Purbaya mengaku sejak dirinya menjabat sebagai Menteri Keuangan, dirinya belum melakukan ekspansi. Dia hanya memindahkan uang dari Bank Sentral atau Bank Indonesia senilai Rp200 triliun.
“Mereka kan ngeliat fiscal expansion. Saya bilang saya belum ekspansi apa-apa. Yang Rp200 triliun adalah uang saya di BI saya pindahin aja. Fiskalnya belum dibuka, belum diekspansi. Ini hanya cash management,” jelas Purbaya.
Baca juga: Ogah Dicap Menteri Tak Becus, Purbaya Janji Jaga Defisit APBN 3 Persen
Pastikan Defisit Fiskal 3 Persen
Purbaya memastikan defisit fiskal akan tetap dijaga di level 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta tidak akan menaikkan rasio utang.
“Jadi saya bilang ke mereka, saya nggak akan ceroboh menembus batas 3 persen dari PDB untuk defisit. Dan nggak akan dalam jangka pendek untuk menaikkan rasio utang ke PDB juga,” imbuhnya.
Meski di berbagai negara lain seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS) aturan batas defisit sudah dilanggar, tetapi Purbaya mengaku akan mengikuti aturan batas defisit tersebut.
“Walaupun standar Eropa, standar Amerika, udah dilanggar semua, mereka udah geser. Tapi saya akan pake rule mereka yang paling strict. Nanti kalau ekonomi kita udah tumbuh makin kenceng, baru kita lihat kita perlu itu apa nggak,” ungkapnya. (*)
Editor: Galih Pratama









