Selain itu, untuk pengembangan kawasan komersial, DMAS berencana meluncurkan produk ruko pada awal Desember 2016 untuk memenuhi permintaan ruko di kawasan Kota Deltamas.
“Selain itu, peluncuran ruko ini juga akan mendukung pertumbuhan kinerja perseroan melalui tambahan pendapatan dari penjualan area komersial,” pungkas Tondy.
Saat ini, DMAS telah berkembang menjadi emiten pengembang kawasan industri berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar mencapai sekitar Rp11 triliun.
Hingga 30 September 2016, penjualan lahan industri perseroan telah mencapai 52,1 ha, melampaui target perusahaan untuk tahun 2016 seluas 50 ha. (*) Dwitya Putra
(Baca juga: Paket Kebijakan ke-13 Fokus Dorong e-Commerce dan Perumahan)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More