Jakarta – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai perusahaan BUMN konsisten menerapkan prinsip ESG (environmental, social, governance) dalam aktivitas perusahaan, salah satunya menyoroti terkait transparansi, termasuk di dalam pengelolaan zakat.
Terkait hal tersebut, Pupuk Kaltim/PKT terus mengoptimalkan pengelolaan dana zakat. Dimana hingga semester I-2022, perusahaan telah menyalurkan dana zakat karyawan senilai Rp2,4 miliar. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Pupuk Kaltim secara bertahap menyalurkan dana zakat kepada para mustahiq di Kota Bontang dan Kalimantan Timur, hingga berbagai wilayah lainnya di Indonesia.
Penyaluran zakat ini memiliki lima program utama, dantaranya Kemanusiaan, Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan Dakwah Advokasi. Ketua UPZ Pupuk Kaltim Nur Sahid, mengungkapkan penyaluran zakat pada lima program tersebut sesuai arahan Baznas RI, yang tertuang dalam Peraturan Baznas Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pendistribusian Zakat.
Selain itu, penyaluran zakat ini juga sebagai wujud implementasi UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Zakat, dengan tujuan mendapatkan kemanfaatan dari dana zakat yang dikelola dan dikumpulkan. Sejalan dengan aturan tersebut, persentase penyaluran terbagi dalam dua kategori, yakni sebesar 70% untuk Kota Bontang dan Kalimantan Timur, serta 30% disalurkan secara Nasional melalui Baznas.
“Penyaluran pun menyasar para mustahiq yang memenuhi kategori 8 asnaf penerima zakat, serta menitikberatkan pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan,” ujar Nur Sahid seperti dikutip 19 Agustus 2022.
Dari lima program utama, penyaluran zakat dengan manfaat terbesar dialokasikan pada bidang pendidikan dengan total nilai Rp770,6 juta atau 30,2%. Selanjutnya program kemanusiaan senilai Rp765,2 juta, lalu program kesehatan Rp590,4 juta, disusul program dakwah dan advokasi sebesar Rp341,8 juta, serta program ekonomi Rp17,5 juta.
Realisasi program pendidikan berupa beasiswa cendikia bagi para santri Rumah Quran serta ratusan mahasiswa jenjang Strata-1 dari keluarga tidak mampu yang tersebar di 15 Kelurahan Kota Bontang. Kemudian di bidang kemanusiaan, direalisasikan pada berbagai program rutin UPZ Pupuk Kaltim seperti blusukan bulanan ke berbagai wilayah Bontang, program Jumat Berkah, ATM Beras, bantuan korban bencana, sembako bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, safari Ramadan hingga sembako rutin bagi masyarakat Dhuafa.
“Blusukan merupakan salah satu program andalan yang dilaksanakan setiap bulan, dengan mendatangi dan menyalurkan langsung bantuan bagi mustahiq berdasarkan usulan yang masuk. Mustahiq juga diverifikasi dan disurvei oleh tim UPZ Pupuk Kaltim, untuk memastikan penerima sesuai kategori 8 asnaf,” terang Nur Sahid.
Selanjutnya di bidang kesehatan, realisasi zakat yang dikelola UPZ Pupuk Kaltim mencakup biaya pengobatan dan transportasi berobat ke luar daerah bagi mustahiq, program Klinik Dhuafa di Kelurahan Loktuan Bontang Utara, dukungan alat bantu bagi penyandang disabilitas, serta khitan massal bagi ratusan anak di Kota Bontang. Sementara dari bidang dakwah advokasi, menyasar program pembinaan mualaf, subsidi bagi guru TPA, pembinaan panti asuhan dan pesantren, honor imam dan takmir Masjid, serta honor mubaligh dan mubalighah.
“Dari bidang ekonomi kami salurkan berupa modal usaha bagi pelaku UMKM di Kota Bontang, termasuk para mualaf yang dibina BPUI Pupuk Kaltim,” lanjut Nur Sahid.
Berdasarkan realisasi, penerima manfaat zakat UPZ Pupuk Kaltim sepanjang semester I-2022 mencapai 1.300 orang lebih di Kota Bontang. Jumlah tersebut diluar penerima manfaat yang disalurkan melalui Baznas RI untuk Kalimantan Timur dan kawasan lain di Indonesia, seperti bantuan sapi kurban pada Idul Adha 1443 H di Papua Barat.
Menurut Nur Sahid, pengumpulan hingga penyaluran dana zakat dilakukan secara terbuka dan transparan, karena sejak awal UPZ Pupuk Kaltim menerapkan kebijakan untuk tidak menahan dana zakat sebagai kas. Pertanggungjawaban penyaluran dan pengelolaan dana zakat juga dilakukan secara disiplin, melalui pelaporan berkala kepada para muzakki.
Program yang selama ini berjalan dipastikan Nur Sahid terus dievaluasi, untuk dilakukan peningkatan agar lebih optimal dan manfaat zakat yang disalurkan makin berdampak signifikan terhadap pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial. “Dari program yang bersifat charity, aspek pemberdayaan akan menjadi sasaran utama ke depan, sehingga manfaatnya bisa didapat secara berkesinambungan,” tuturnya.
Dirinya pun memastikan UPZ Pupuk Kaltim berkomitmen menjalankan amanah sesuai ketentuan, dengan mengelola dana umat secara profesional dan transparan, sehingga mustahiq yang kini menerima manfaat zakat bisa menjadi muzakki ke depan. “Terima kasih kepada karyawan dan keluarga besar Pupuk Kaltim selaku muzakki, yang telah menyalurkan zakatnya melalui UPZ Pupuk Kaltim. Semoga ini menjadi ladang amal yang terus mengalir pahalanya,” pungkasnya. (*)