Jakarta – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) meraih kontrak baru sebesar Rp480 miliar dari pembangunan Social Security (SS) Tower. Proyek ini berada di daerah Kuningan, Jakarta, yang memiliki 31 lantai.
Proyek SS Tower merupakan proyek investasi yang dimiliki oleh PT Sinergi Investasi Properti, di mana kepemilikannya terdiri dari BPJS Ketenagakerjaan dan PTPP. Dari segi biaya, proyek itu menelan biaya investasi hingga Rp546 miliar. Sumber pendanaan berasal dari modal perusahaan dan pinjaman perbankan.
Dengan adanya proyek tersebut, maka kontrak baru yang telah diraih PTPP mencapai Rp32,45 triliun per September 2018. Pencapaian itu mencerminkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 1,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp31,96 triliun.
“Sampai dengan September 2018 ini, perseroan berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 66 persen dari total target yang ditetapkan oleh manajemen perseroan yaitu sebesar Rp49 triliun di tahun 2018. Perseroan optimistis dapat meraih sisa kontrak baru terhadap target yang telah ditetapkan dalam waktu 3 (tiga bulan) ini,” ucap Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat, dalam keterangan resminya, Jumat, 19 Oktober 2018.
Dia mengaku, pencapaian kontrak baru selama sembilan bukan pertama di tahun ini terdiri dari kontrak baru induk usaha sebesar Rp26,51 triliun dan anak usaha sebesar Rp5,93 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih, antara lain Bandara Kulon Progo sebesar Rp5,58 triliun, Makassar New Port Tahap IB dan IC Rp2,49 triliun, Nipa Tank Terminal Phase 2 Rp1,53 triliun, perluasan Apron Bandara Ngurah Rai Rp1,36 triliun, Scatered Duel Fuel Engine MPP 120 MW Paket 1 Rp1,23 triliun.
“Kemudian ada Scatered Duel Fuel Engine MPP 120 MW Paket 2 Rp1,06 triliun, Dermaga Patimban Subang sebesar Rp1,02 triliun, Pertamina Warehouse Rp933 miliar, Hotel Mandalika Paramount Rp850 miliar, Runway 3 Bandara Soekarno Hatta Section 1 Rp726 miliar,” ucap Lukman.
Sampai dengan September 2018, lanjut dia, perolehan kontrak baru Perseroan didominasi dari proyek BUMN sebesar Rp17,12 triliun atau 52,78 persen, disusul oleh proyek Swasta sebesar Rp11,05 triliun atau 34,05 persen dan proyek APBN/Pemerintah sebesar Rp4,27 triliun atau 13,17 persen dari total perolehan kontrak baru.
Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu Gedung sebesar 41,14 persen, Airport sebesar 18,66 persen, Jalan & Jembatan sebesar 12,24 persen, Port sebesar 10,87 persen, Power Plant sebesar 7,50 persen, Oil & Gas sebesar 4,73 persen dan sisanya dikontribusi oleh Industri sebesar 2,66 persen, DAM 1,93 persen dan Kereta Api sebesar 0,27 persen. (*)