Keuangan

PT TEZ Capital and Finance Berencana Lepas 20% Saham Lewat IPO

Jakarta – Perusahaan yang bergerak di bidang perusahaan pembiayaan sekaligus konsultan keuangan, PT TEZ Capital and Finance berencana melantai di bursa pasar modal Indonesia lewat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Langkah strategis ini diambil untuk memperkuat TEZ Capital and Finance agar bisa berkembang menjadi lebih besar.

Chairman TEZ Capital and Finance Arwin Rasyid mengatakan, saat ini pihaknya tengah memproses rencana go public tersebut. TEZ Capital and Finance sudah menunjuk 2 perusahaan sekuritas untuk menjadi penjamin emisi (underwriters). Aksi korporasi ini rencananya akan dilakukan November-Desember 2021 dan saat ini tengah berlangsung persiapan audit dan proses mendapat persetujuan dari OJK.

Ia menambahkan, TEZ Capital and Finance berencana melepas 20% saham ke publik. Pilihan untuk menjadi perusahaan publik menjadi salah satu langkah strategis yang dirasa tepat, untuk bisa menambah kekuatan TEZ Capital and Finance, dan untuk mengakslerasi rencana pertumbuhan bisnis ke depan.

“Memang ada pemikiran, kalau perusahaan sudah besar harus go public. Ada juga yang mengatakan kalau perusahaan ingin menjadi besar, harus go public. Nah kami berada di posisi yang terakhir. Kami ingin menjadi lebih besar, maka kami akan menjadi perusahaan publik. Dengan menerima invetasi dari masyarakat, kita akan lebih giat untuk mengembangkan usaha,” kata Arwin kepada Infobank di Jakarta.

Dari sisi kinerja, sepanjang tahun lalu, TEZ Capital and Finance berhasil membukukan laba sebesar Rp39,19 miliar, terkoreksi tipis 8,66% year on year (yoy) dari pencapaian tahun sebelumnya Rp42,91 miliar. Meski menurun, kinerja laba perseroan jauh lebih baik dibandingkan industri multifinance secara kesuluruhan yang mengalami penurunan laba hingga 61,24. Tahun lalu TEZ Capital and Finance mencatatkan piutang pembiayaan sebesar Rp284,03 miliar. Sedangkan total asetnya mencapai Rp410,78 miliar.

“Selama pandemi, laba kita tidak terlalu terpengaruh bila dibandingkan industri perusahaan pembiayaan. Kita memang berbeda, karena kita tidak bergerak di factoring (anjak piutang), leasing atau consumer finance. Kita adalah bridging loan specialist. Kita memberikan modal kerja jangka pendek atau bersifat sementara kepada usaha-usaha di berbagai sektor yang membutuhkan,” terang Arwin. (*) Ari Astriawan

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Naik 4 Persen, Prudential Indonesia Bayar Klaim Rp13,6 Triliun per Kuartal III-2024

Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More

48 mins ago

Kebebasan Finansial di Usia Muda: Tantangan dan Strategi bagi Gen-Z

Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More

1 hour ago

BPS Catat IPM Indonesia di 2024 Naik jadi 75,08, Umur Harapan Hidup Bertambah

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More

1 hour ago

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Raih Penjualan Rp2,02 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More

2 hours ago

Utang Luar Negeri RI Naik di Triwulan III 2024, Tembus Rp6.797 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More

2 hours ago

Wamenkop Ferry: Koperasi Susu Boyolali Harus jadi Pelaku Industri Pengolahan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More

3 hours ago