Yogyakarta – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) turut berbagi beragam inspirasi positif dalam gelaran event akbar PRURide Indonesia 2019. Salah satunya kehadiran tiga anak muda Papua peserta program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda yang memamerkan produk dan usahanya untuk khalayak umum di luar wilayah Papua.
Produk andalan yang ditampilkan antara lain kopi khas Papua “Highland Roastery” oleh Yafeth Wetipo, gel khusus rambut keriting “Gracy Curls” buatan Paideia Gratia Sumihe dan menu khas bakso kelapa “Pondok Butterfly Skyline” dari Yunita Ohee. PRURide Indonesia 2019 ini adalah bentuk komitmen Prudential dalam mendukung ekonomi kerakyatan.
Country CEO Community Investment Prudential Indonesia, Rinaldi Mudahar mengatakan, melalui pilar “Pemberdayaan Indonesia Timur‟ dalam inisiatif Community Investment, Prudential Indonesia turut berkontribusi dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kerakyatan, khususnya di Papua, yakni melalui program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda yang dilaksanakan bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) sejak awal 2019 untuk memberdayakan dan mensejahterakan komunitas secara berkelanjutan.
“Pertumbuhan penduduk usia produktif di Papua saat ini sedang meningkat. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia Papua terus mengalami kemajuan hingga 60,06 di 20182. Jika kita bersama-sama dapat terus menggali dan mengawal pertumbuhan positif ini, maka geliat pertumbuhan ekonomi di Papua dapat terpacu,” ujar Rinaldi dalam keterangannya di Yogyakarta, Minggu, 8 Desember 2019.
Program Pendidikan Kewirausahaan Kaum Muda yang ditujukan untuk membekali anak muda Papua usia 18–35 tahun ini mengacu pada kurikulum internasional yang akan dilakukan selama tiga tahun dan terbagi dalam dua gelombang. Pada Mei lalu, Prudential telah menginagurasi sebanyak 60 pengusaha muda dari berbagai sektor usaha yang lolos tahap seleksi dan mengikuti sejumlah workshop yaitu Business Motivation Workshop, Financial Literacy Workshop dan Business Model Canvas Workshop.
Setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan selama 9 bulan, Yafeth, Gratia dan Yunita yang merupakan peserta gelombang pertama diharapkan untuk mengimplementasikan rencana bisnis mereka dalam 18 bulan ke depan bersama rekan-rekan lainnya.
“Mereka mengakui bahwa rangkaian program pembinaan telah meningkatkan kualitas hidupnya. Kini mereka jauh lebih memahami konsep dan proses bisnis serta makin termotivasi untuk menjadi sosok yang mandiri dan dapat memberikan manfaat bagi keluarga dan lingkungannya,” ucap Rinaldi. (*)