Jakarta – Prospek Ekonomi Syariah di tahun 2023 terus menunjukkan peningkatan yang didukung dari adanya pemulihan ekonomi syariah domestik sektor pariwisata ramah muslim (PRM), serta sektor keuangan syariah yang diperkirakan akan membaik dan tetap terjaga.
Hal itu diungkapkan oleh Pengurus ISEI Jakarta yang juga Akademisi Universitas Indonesia, Ninasapta Triaswati yang mengatakan bahwa, kinerja ekonomi syariah di Indonesia saat ini sudah terus membaik ditandai dengan pariwisata yang sudah pulih, inflasi terjaga, transaksi e-commerce meningkat, dan adanya peningkatan literasi ekonomi syariah 23,3% di 2022.
“Jadi kinerja ekonomi syariah tampak membaik dan ini akan mendukung prospek ekonomi syariah ke depan,” ucap Ninasapta dalam Webinar ISEI di Jakarta, 11 Juli 2023.
Baca juga: Makin Gemuk, Aset Industri Keuangan Syariah Tembus Rp2.420 Triliun
Dirinya menjelaskan bahwa perbaikan kinerja tersebut juga terjadi pada kinerja keuangan syariah nasional, seperti adanya peningkatan penerbitan surat berharga syariah nasional (SBSN), IKNB, dan pasar modal syariah.
“Jadi hal-hal positif inilah yang akan memperbaiki prospek ekonomi syariah ke depan, termasuk juga likuiditas, penggalangan dana, jadi kita tidak melihat gambaran negatif di dalam 2023 ke depannya,” imbuhnya.
Adapun hal tersebut, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan nilai transaksi untuk sektor ekonomi syariah global tahun 2021-2026, dimana sektor PRM memiliki peluang untuk tumbuh pesat sebanyak 19,7%, kemudian diikuti oleh sektor media dan rekreasi 10,4%.
Sedangkan, untuk sektor keuangan syariah global yang akan mengalami pertumbuhan cukup signifikan adalah dari sisi Islamic fund yang diperkirakan akan naik mencapai 11,8% dengan diikuti oleh sukuk yang akan tumbuh 9,8%. (*)
Editor: Galih Pratama