Jakarta–Rupiah boleh jadi rentan fluktuasi, namun, prospek ekonomi Indonesia masih menjanjikan. Research Analyst Forextime, Lukman Otunuga mengatakan Rupiah terombang-ambing tajam pada perdagangan kemarin mendekati Rp13.240/USD karena kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS yang baru memukul mata uang negara berkembang.
Gelombang penghindaran risiko pun menghantam seluruh pasar finansial termasuk pasar saham negara berkembang.
Kendati demikian, lanjut Lukman, walaupun Rupiah terancam terus merosot karena penghindaran risiko yang mengganggu ketertarikan investor terhadap mata uang negara berkembang, prospek ekonomi Indonesia masih menjanjikan.
Hal ini mengingat data pengangguran terbaru di Indonesia masih menampilkan stabilitas ekonomi. (Selanjutnya : Ekonomi Indonesia dapat bertahan dari dampak global)
Page: 1 2
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More