Selain itu lanjutnya, pertumbuhan PDB juga menyiratkan bahwa ekonomi Indonesia dapat bertahan dalam situasi eksternal yang serba tidak menentu.
“Sentimen terhadap Indonesia tetap bullish dan optimisme terhadap program amnesti pajak pun menciptakan momentum positif untuk ekonomi negara ini,” kata Lukman di Jakarta, Kamis, 10 November 2016.
Seperti diketahui, penghindaran risiko menghantam seluruh pasar finansial pada awal perdagangan hari Rabu karena kemenangan Trump yang amat mengejutkan merusak selera risiko investor.
Sentimen global mendapat pukulan besar. Sebagian besar saham utama mengalami penjualan signifikan karena ketidakpastian menyebabkan investor menghindari aset berisiko.
(Baca juga : OJK: Hasil Pilpres AS Tak Ubah Kondisi Ekonomi)
Berbagai survei yang menunjukkan kemenangan Hillary Clinton sama sekali salah, sehingga sangat mengejutkan khalayak dan ini mungkin harus dibayar dengan harga yang mahal di masa mendatang. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More
Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil… Read More
Jakarta – Guna meningkatkan literasi keuangan para pekerja migran Indonesia (PMI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFPI)… Read More
Labuan Bajo - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa, perdagangan saham pada pekan ini… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan saham pada pekan ini 28… Read More
Jakarta – Sebuah apartemen anyar dengan akses langsung dengan Light Rail Transit (LRT) akan segera… Read More