Dihubungi terpisah, pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menyatakan, pemindahan ibu kota memang memberi dampak yang beragam. Ia mengkhawatirkan dengan bergulirnya isu ini penguasaan lahan oleh para makelar tanah pun akan merajalela.
“Ini wacana sudah lama, sudah jaman Soekarno mau dipindah dipindah tidak jadi, juga pada jaman SBY mau dipindah ke Jonggol. Nah ketika Jonggol mau dijadikan ibu kota semua tanah di Jonggol dibeli makelar tanah, sehingga harga tanah mahal,” jelas Agus kepada Infobank Rabu, 5 Juli 2017.
Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Diklaim dapat Kurangi Kesenjangan
Dia pun mempertanyakan, jika lahan yang digunakan adalah Kalimantan yang sebagian besar untuk perkebunan, tentu ini akan menjadi pertimbangan khusus bagi pemerintah. “Di Kalimantan itu kan isinya kalau enggak kebun sawit, tambang, hutan. Dan mau diapakan itu?” katanya.
Ia juga mengungkapkan, bila perpindahan ibu kota ini terjadi, tentu akan berdampak positif yaitu pemerataan daerah luar Pulau Jawa. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More