Ekonomi dan Bisnis

Program Tol Laut Diklaim Tekan Biaya Logistik Hingga 25%

Jakarta – Program tol laut yang telah dijalankan pemerintah, dianggap dapat menekan biaya logistik menjadi lebih murah. Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi mengatakan, program tol laut ini bisa menurunkan biaya logistik hingga 25%. 

Alasannya, kata dia, selama ini banyak orang mengandalkan angkutan darat untuk logistik. Padahal jelas dia, angkutan darat mulai dari infrastruktur hingga muatan sangat terbatas. Sehingga, angkutan laut bisa menjadi pilihan alternatif, terlebih, Indonesia merupakan negara kepulauan. 

“Contoh kalau truk itu sebesar-besarnya berapa ton paling 45 ton itu pun jalannya rusak. Jadi potensi yang terbesar itu dari laut, laut pakai kapal mau ukuran berapa 10.000 ton, 3.000 ton, bahkan 50 ribu ton, atau super tanker minyak 300 ribu ton. Selama infrastrukturnya memadai, kalau nggak kapal juga nggak bisa sandar,” ujar Widodo dalam keteranganya di Jakarta, Jumat, 2 Oktober 2020.

Menurut Widodo, adanya tol laut juga menjadi momentum memperbaiki infrastruktur dan menghadirkan investasi. Dengan adanya tol laut, mau tak mau pelabuhan di daerah pelosok dikembangkan sehingga bisa menyandarkan kapal yang bermuatan besar. Selain itu, dengan biaya logistik yang murah, bakal membuat investor tertarik berinvestasi di Indonesia.

“Apalagi ada pandemi covid, kalau bicara ekonomi logistiknya harus jalan, Engga mungkin jalan kalau engga ada infrastrukturnya. Dan engga mungkin swasta bangun harus pemerintah dulu, baru turunannya pengusaha, BUMN, swasta,” ucapnya.

Dalam hal ini, Widodo menambahkan, KCN juga mengambil peran dalam program tol laut ini. Sebab, dengan adanya dermaga yang dikelola KCN, proses bongkar muatan barang curah bisa dikerjakan oleh KCN.

“Kalau dari Kemenhub, tugasnya KCN kan mendukung pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Tanjung priok itu kan internasional itu tak boleh dua jenis barang untuk kegiatan. Contoh Tanjung priok dikhususkan barang kontainer tak boleh barang curah, nah barang curahnya di KCN,” tukas dia.

Asal tahu saja, KCN sedang melakukan pembangunan dermaga atau Pier 2 dan Pier 3 Pelabuhan Marunda. Jika Pier 1, 2, dan 3 rampung dibangun, maka KCN bisa melakukan dwelling time di Tanjung Priok dari 6 hari menjadi 2,8 hari. Secara tahunan, pelabuhan yang dikelola KCN, bisa menampung kapasitas kapal dan aktivitasnya sebesar 35 juta ton sampai 40 juta ton. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

3 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

12 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

12 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

12 hours ago

Insiden Polisi Tembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More

13 hours ago

Wamen ESDM Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More

14 hours ago