Keuangan

Program Loyalty Digital Dinilai jadi Kunci Industri Asuransi Tumbuh Berkelanjutan

Jakarta – Industri asuransi terus menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pelanggan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Salah satu strategi yang efektif untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan adalah melalui penerapan program loyalty berbasis digital.

Program ini tidak hanya meningkatkan keterikatan pelanggan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan ekologis yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan.

CEO & Founder PT InTouch Innovate Indonesia, Kendro Hendra, menegaskan bahwa loyalitas nasabah adalah kunci untuk memastikan kelangsungan bisnis. Tingginya biaya akuisisi pelanggan baru sering kali hanya menutupi pelanggan lama yang berhenti, tanpa memberikan pertumbuhan nyata.

“Untuk mengakuisisi satu pelanggan itu mahal. Jika churn mencapai 7-10 persen, biaya yang dikeluarkan hanya untuk menggantikan pelanggan lama tidak menghasilkan pertumbuhan. Mendingan separuhnya digunakan untuk loyalty saja, dengan harapan semua manfaatnya bisa tercapai,” ujarnya saat ditemui usai acara AAJI Marketing & Communication Summit 2024 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Program loyalty menjadi solusi untuk mengurangi churn, meningkatkan retensi, dan menciptakan peluang untuk memperluas basis pelanggan melalui fitur member-get-member (MGM).

Baca juga: Kenaikan PPN 12 Persen Bikin Pendapatan Industri Asuransi Umum Tergerus

Manfaat program loyalty tidak hanya dirasakan secara ekonomi tetapi juga ekologis. Kendro menekankan bahwa peralihan dari voucher berbasis kertas ke e-voucher telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan.

“Seandainya tadinya itu menggunakan voucher kertas, kita harus menebang pohon, mencetak, dan mengirim. Dengan e-voucher, kita menghemat hingga 11 ton karbon per tahun,” ungkapnya.

Solusi ini mengeliminasi penggunaan kertas dan tinta, serta mengurangi emisi dari transportasi fisik.

Transformasi digital menjadi fondasi penting dari keberhasilan program ini. Generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial yang mendominasi 63 persen populasi, menjadi target utama.

“Handphone sudah jadi makanan sehari-hari mereka. Saat ini lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan handphone,” kata Kendro, menekankan bahwa teknologi digital harus menjadi prioritas.

Dengan menggunakan fitur seperti gamifikasi, e-survey, dan sistem berbasis lokasi, perusahaan asuransi dapat menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi pelanggan sekaligus memperkuat loyalitas mereka.

Meskipun penerapan program loyalty memerlukan investasi awal yang signifikan, Kendro menegaskan bahwa pengembalian investasi dapat dengan mudah diukur.

“Semuanya harus dihitung, misalnya modal Rp100 juta itu butuh berapa lama untuk kembali? Dengan program loyalty, cash flow menjadi lebih baik karena pelanggan bayar tepat waktu, churn berkurang, dan kita bisa mendapatkan referral serta peluang cross-sell,” jelasnya.

Teknologi ini juga membuka peluang untuk pengelolaan data yang lebih baik, memungkinkan personalisasi penawaran produk kepada pelanggan.

Baca juga: Dua Lini Usaha Ini jadi Penopang Kinerja Asuransi Umum di Kuartal III 2024

Menurut Kendro, digitalisasi bukan lagi sekadar pilihan tetapi keharusan. Ia menekankan bahwa pasar masa depan akan didominasi oleh generasi digital, sementara generasi yang kurang melek teknologi perlahan akan berkurang.

“Jika perusahaan tidak mengikuti arus digitalisasi, mereka akan menjadi pengikut yang tertinggal. Saatnya asuransi go digital dan memanfaatkan leverage teknologi untuk pertumbuhan yang lebih hijau dan inklusif,” tegasnya.

Program loyalty berbasis digital menawarkan kombinasi manfaat ekonomi, keterlibatan pelanggan, dan keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, industri asuransi dapat memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan sambil berkontribusi pada upaya global untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

Utang Warga RI di Fintech P2P Lending Tembus Rp75,60 Triliun per November 2024

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan industri fintech peer to peer (P2P)… Read More

21 mins ago

AAUI Masih Kaji Dampak hingga Pengetatan Aturan Pasca Putusan MK Pasal 251 KUHD

Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) saat ini sedang mengkaji dampak hingga aturan baru… Read More

34 mins ago

IHSG Dibuka Bergairah Lagi, Berhasil Sentuh Level 7.100

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/1) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

2 hours ago

Rupiah Diprediksi Kembali Melemah Imbas Data Ekonomi AS

Jakarta – Nilai tukar rupiah diprediksi akan kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai rilis data… Read More

2 hours ago

Harga Emas Antam Naik Rp6.000, jadi Segini per Gramnya

Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 8 Januari 2025… Read More

2 hours ago

IHSG Diperkirakan Lanjut Menguat, Cermati 4 Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

2 hours ago