Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB mengumumkan pengunduran diri Yuddy Renaldi dari jabatannya sebagai direktur utama (dirut). Surat pengunduran diri Yuddy Renaldi telah diterima manajemen Bank BJB pada 4 Maret 2025.
“Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama Perseroan. Pengunduran diri tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan alasan pribadi,” tulis manajemen Bank BJB dikutip dari keterbukaan informasi, 5 Maret 2025.
Baca juga: Yuddy Renaldi Mundur dari Kursi Dirut Bank BJB
Perjalanan Karier Yuddy Renaldi
Melansir laman resmi Bank BJB, Yuddy diangkat sebagai direktur utama Bank BJB sejak 2019, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BJB pada 30 April 2019 silam.
Sebelum bergabung di bank kebanggaan warga Jawa Barat ini, Yuddy tercatat pernah bekerja di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) hingga bank ini dimerger dengan tiga bank lainnya pada 1999 untuk membentuk Bank Mandiri.
Di bank berlogo pita emas tersebut, Yuddy pernah menjabat sebagai Group Head Special Asset Management II Bank Mandiri (2013-2016), Group Head Subsidiaries Management Bank Mandiri (2016-2017).
Pada 2017, Yuddy memilih hijrah dan melanjutkan perjalanan kariernya di PT Bank Negara Indonesia (BNI). Kala itu, dia menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) Remedial dan Recovery BNI sejak 2017.
Baca juga: Dua Direksi Bank BJB Kompak Borong Saham BJBR
Bawa Bank BJB Masuk Jajaran Elite Perbankan Nasional
Sementara di bawah kepemimpinan Yuddy, Bank BJB menjelma menjadi bank daerah yang mampu bersaing dan masuk dalam jajaran elite perbankan nasional. Bahkan, mampu menyalip bank-bank milik asing yang berkibar di Tanah Air.
Menurut data Biro Riset Infobank (birI), sejak 2019, Bank BJB terus mengalami pertumbuhan. Pada September 2024, aset Bank BJB mencapai Rp201 triliun. Bandingkan dengan bank-bank di kelasnya (per September 2024), seperti Maybank Indonesia yang asetnya Rp189,32 triliun, Bank UOB Indonesia dengan aset Rp168,26 triliun, dan DBS Indonesia dengan aset Rp133,2 triliun. Tidak kalah dari bank-bank milik asing.
Leadership-nya selama berkarier di industri perbankan juga telah diakui banyak pihak. Tak heran, bila pria yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) periode 2023-2027 ini telah memboyong banyak penghargaan.
Salah satunya, Yuddy pernah meraih penghargaan Bankers of The Year 2024 di ajang Infobank Top 100 CEO & The 200 Future Leaders Forum 2024. Penghargaan tersebut diberikan kepada pemimpin perusahaan dengan visi kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi. (*)