Principal Tunjukan Komitmen Bersama doctorSHARE

Principal Tunjukan Komitmen Bersama doctorSHARE

Jakarta – PT Principal Asset Management (Principal) bersama dengan DoctorSHARE mengundang masyarakat dan media untuk melihat fasilitas di Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II.

DoctorSHARE adalah salah satu mitra Principal yang merupakan penerima donasi reksadana produk Principal Philanthropy Social Impact Bond Fund.

“Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau memerlukan upaya ekstra dalam pemerataan sarana dan prasarana, serta pelayanan kesehatan. DoctorSHARE selama satu dekade ini fokus memberikan pelayanan di bidang kesehatan secara gratis bagi masyarakat terpencil di Indonesia,” tutur Agung Budiono, CEO Principal, Kamis, 21 November 2019.

Menurut Agung, saat ini nasabah dan investor pada umumnya, dapat memberikan sumbangsih sosialnya dengan berinvestasi di Principal Philanthropy Social Bond Fund.

Nasabah juga dapat memilih satu dari tujuh Yayasan yang saat ini telah bekerja sama, yang akan menerima imbal hasil dari Fund tersebut.

“Kebaikan adalah sebuah investasi yang tidak akan berkurang nilainya, bahkan ketika tidak ada yang mengetahui” tambah Agung.

Dr. Lie Dharmawan, Pendiri DoctorSHARE, menambahkan bahwa kegiatan dan dukungan dari PT Principal Asset Management dengan menyediakan sarana alternatif berdonasi sambil berinvestasi adalah ide inovatif dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals di Indonesia.

“Ini adalah contoh kolabarasi yang sangat baik antara dunia korporasi dan kegiatan nirlaba,” tutur Dr. Lie.

RSA Nusa Waluya II menjadi program layanan kesehatan terbaru dari doctorSHARE. Rumah sakit yang berdiri di atas sebuah tongkang (barge) ini, memberi pelayanan setara rumah sakit tipe C di daratan dan memiliki jangka waktu pelayanan yang lebih lama di wilayah kepulauan.

“Pelayanan jemput bola dimana tim medis datang langsung ke lokasi masyarakat untuk menjawab kebutuhan masyarakat prasejahtera di pulau pulau terpencil di Indonesia yang sulit mendapatkan layanan kesehatan karena kendala geografis dan keuangan,” tambah Dr. Lie.
(*)

Related Posts

News Update

Top News