Keuangan

Premi 7 Lini Bisnis Asuransi Umum Terkontraksi di 2024, Apa Saja?

Jakarta – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pertumbuhan premi sebesar 8,7 persen pada 2024, dengan total perolehan mencapai Rp112,86 triliun. Namun, di tengah pertumbuhan industri secara keseluruhan, terdapat tujuh lini bisnis yang mengalami kontraksi.

Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset, Trinita Situmeang mengungkapkan bahwa meskipun industri asuransi umum tetap menunjukkan kinerja positif, tidak semua lini bisnis mengalami pertumbuhan.

“Dari keseluruhan lini bisnis yang ada di industri asuransi umum, tercatat ada tujuh lini bisnis yang terkontraksi perolehan preminya di tahun 2024 ini. Di antaranya adalah asuransi penerbangan, asuransi satelit, asuransi rekayasa, asuransi energy on shore, asuransi kecelakaan diri, asuransi kredit, dan suretyship,” ujar Trinita dalam konferensi pers kinerja AAUI di Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.

baca juga: AAUI Beberkan Tantangan Industri Asuransi Umum di 2025

Berdasarkan data yang dirilis AAUI, asuransi satelit mengalami penurunan terdalam, yakni 57,9 persen, dari Rp340 miliar pada 2023 menjadi Rp143 miliar pada 2024.

Sementara itu, asuransi rekayasa juga mengalami penurunan cukup besar sebesar 18,2 persen, yang dipicu oleh perlambatan proyek infrastruktur dan konstruksi.

Lini bisnis asuransi penerbangan menurun 2 persen, mencerminkan tantangan yang masih dihadapi industri penerbangan pascapandemi. Asuransi energy on shore juga mencatat kontraksi 10,6 persen, yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh transisi energi serta ketidakpastian regulasi di sektor energi.

Baca juga: AAUI Soroti Risiko Ekonomi di Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sementara itu, asuransi kecelakaan diri mengalami penurunan 5,7 persen dan asuransi kredit mencatat kontraksi sebesar 3,4 persen. Terakhir, asuransi suretyship mengalami penurunan 5,8 persen.

Optimisme di Tengah Tantangan

Meski tujuh lini bisnis mengalami penurunan, Trinita menambahkan bahwa delapan lini bisnis lainnya justru mencatat pertumbuhan yang cukup baik sepanjang 2024.

“Hal ini memberikan optimisme bahwa industri asuransi umum masih memiliki potensi untuk terus berkembang, terutama di sektor-sektor yang didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlindungan asuransi,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri

Yulian Saputra

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

13 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

19 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

20 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

21 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

22 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago