Jakarta–Salah satu pilar berdirinya sebuah bangsa adalah pilar perekonomian. Kondisi lingkungan bisnis yang semakin cepat berubah membuat dunia bisnis perlu mendapatkan inspirasi segar dan perspektif unik dalam melihat peluang yang tersembunyi dibalik ketidakpastian dunia bisnis yang semakin tinggi.
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah hadir membuka peluang sekaligus ancaman bagi pelaku bisnis di Indonesia dan membawa tantangan bagi dunia pendidikan untuk mempersiapkan calon pemimpin di masa depan yang dapat berselancar di arus perubahan dunia bisnis dengan baik.
Universitas Prasetiya Mulya sebagai sekolah bisnis di Indonesia bertekad memajukan pendidikan bangsa untuk mencetak generasi yang tangguh, berkarakter, dan memiliki pemahaman bisnis yang menginspirasi masyarakat luas untuk memajukan perekonomian Indonesia.
Semangat dan visi tersebut tidak hanya untuk mahasiswa saja, tetapi juga untuk disebarkan kepada seluruh pemangku kepentingan. Berdasarkan hal tersebut, Universitas Prasetiya Mulya tergerak untuk mempersembahkan sebuah wadah inspirasi bagi komunitas pebisnis dan mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan khususnya di wilayah Jakarta, yakni TEDxUniversitasPrasetiyaMulyaJakarta.
TEDxUniversitasPrasetiyaMulyaJakarta adalah acara TED independen yang dibuat oleh mahasiswa pascasarjana Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya. Acara ini bertujuan untuk merealisasikan visi TED kepada komunitas Universitas Prasetiya Mulya, yaitu untuk menyebar ide-ide yang layak disebar (ideas worth spreading).
Sejumlah tujuh pembicara dari beragam latar belakang akan menyajikan ide mereka dibawah tema “Forward” pada tanggal 11 Agustus 2017 lalu di Kampus Cilandak, Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta. Mereka adalah Nikita Dompas, Edwin J Tanga, Dewi Candraningrum, Frederik Rasali, Ayudia Bing Slamet & Ditto, David Soong dan Rian Ernest.
Nikita melihat pertumbuhan industri kreatif yang sangat menjanjikan, dan percaya bahwa kesetaraan dalam semua profesi merupakan hal yang penting bagi kesadaran masyarakat kita.
“Kreativitas dan pemikiran kritis adalah dua aset penting yang harus dimiliki masyarakat modern,” sambung Edwin.
Sementara David yang telah berhasil memulai tiga bisnis dengan berani dari skala lokal hingga bisa mencapai skala global. Dia percaya bahwa mengenal diri sendiri dan berani untuk mengambil langkah kecil pertama di luar kebiasaan orang-orang dalam bekerja adalah kunci bagi kisah suksesnya.
Adapun peserta TEDxUniversitasPrasetiyaMulyaJakarta mencapai 100 orang yang datang dari berbagai latar belakang seperti pengusaha, staf ahli di pemerintahan, pemimpin eksekutif di perusahaan, karyawan, blogger, mahasiswa, guru, dan pekerja lepasan (freelancer).
Didukung oleh beragam perusahaan seperti PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, Wardah, GarudaFood, Danone, PicMix, Vivere, dan Blanja.com, TEDxUniversitasPrasetiyaMulyaJakarta menjadi sebuah wadah yang penuh dengan ide dan inspirasi.
Keberagaman baik dari peserta, pembicara, maupun perusahaan pendukung inilah yang menjadi sinergi untuk memberikan dampak yang besar berupa inspirasi bagi semua yang terlibat dalam acara tersebut. Api inspirasi tersebut akan tersebar ke komunitas-komunitas dimana peserta, pembicara, dan perusahaan berada dan berkarya untuk menghasilkan dampak yang lebih besar lagi bagi masyarakat Indonesia. (*)