Nasional

Prabowo Luncurkan E-Katalog Versi 6.0, Diklaim Kurangi Biaya Pengadaan hingga 30 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Katalog Elektronik Versi 6.0 di Istana Negara, Jakarta. Peluncuran e-katalog ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi, termasuk mengurangi biaya pengadaan barang dan jasa hingga 30 persen.

“Saya ucapkan terima kasih dengan keberhasilan daripada kelompok-kelompok kerja yang selama ini bekerja di bawah koordinasi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, yang hari ini menyelenggarakan Peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0. Ini adalah upaya untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, kecepatan,” ujar Prabowo dalam sambutannya, dikutip pada Rabu, 11 Desember 2024.

Prabowo menegaskan, mulai 1 Januari 2025, seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah wajib menggunakan Katalog Elektronik Versi 6.0. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

“Katalog ini versi 6.0 diharapkan dapat mengurangi 20-30 persen biaya pengadaan, menurunkan biaya administrasi sampai dengan 40-50 persen,” jelasnya.

Baca juga : Presiden Prabowo Resmi Serahkan DIPA 2025 ke Kementerian/Lembaga

Prabowo juga mengungkapkan bahwa efisiensi masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia dibandingkan negara-negara tetangga.

Hal ini tecermin dari nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia yang berada di angka 6, lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti yang memiliki ICOR di angka 4 atau 5.

“Artinya, kita dinilai lebih tidak efisien dari beberapa ekonomi tetangga kita. Bahkan, tidak efisiennya itu dinilai 30 persen,” terangnya.

Baca juga : Presiden Prabowo: Swasembada Pangan jadi Kunci Pengendalian Inflasi

Prabowo berharap, penerapan Katalog Elektronik Versi 6.0 dapat memperbaiki tata kelola pemerintahan, mendorong transparansi, serta meningkatkan efisiensi pengadaan barang dan jasa pemerintah.

“Marilah kita wujudkan pemerintah yang bersih melalui semua upaya. Antara lain dengan pengelolaan manajemen yang baik, leadership yang baik dari semua unsur, dan penggunaan teknologi. Tentunya, di ujungnya kita harus berani tegakkan hukum,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago