Jakarta – Prabowo Subianto menyampaikan pidato penting dalam acara pelantikannya sebagai Presiden RI di Gedung MPR DPR, Jakarta, pada hari ini. Dalam pidato tersebut, Prabowo menyoroti berbagai masalah yang dihadapi bangsa, mulai dari tantangan domestik hingga isu-isu yang berkaitan dengan konflik global. Salah satu konflik yang menjadi fokus perhatian adalah konflik berkepanjangan di Palestina.
Presiden Prabowo, yang saat ini berusia 73 tahun, menegaskan kembali komitmen kuat Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Sikap ini merupakan bagian dari konsistensi Indonesia dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif dan berpegang pada prinsip antipenjajahan.
Prabowo menegaskan, dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif nonblok. Pemerintah Indonesia tidak mau ikut pakta-pakta militer mana pun.
“Kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara. Sudah berkali-kali saya canangkan Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik, we want to be a good neighbor,” tegas Presiden Prabowo dalam pidatonya usai resmi dilantik pada sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
Baca juga: Sah! Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Resmi jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029
Berikut kutipan lengkap pidato Prabowo soal RI Antipenjajahan dan Dukung Kemerdekaan Rakyat Palestina:
Dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif nonblok kita tidak mau ikut pakta-pakta militer manapun, kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara. Sudah berkali-kali saya canangkan Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik, we want to be a good neighbor.
Kita ingin menganut filosofi kuno, ‘seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak’. Dengan demikian kita ingin menjadi sahabat semua negara tapi kita punya prinsip, yakni antipenjajahan karena kita pernah mengalami penjajahan, kita antipenindasan karena kita pernah ditindas, kita antirasialisme, antiapartheid karena kita pernah mengalami waktu kita dijajah, kita bahkan digolongkan lebih rendah dari anjing, banyak prasasti dan marmer papan-papan di mana disebut honden en inlander verboden!
Saya masih lihat prasasti di kolam renang Manggarai tahun ’78. Karena itu kita punya prinsip kita harus solider membela rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina!
Pemerintah Presiden Joko Widodo sudah mengirimkan banyak bantuan hari ini; kita punya tim medis yang bekerja di Gaza, Rafah, dengan risiko sangat tinggi. Dokter-dokter kita, perawat-perawat kita, sudah bekerja sama, bersama sudara dari Uni Emirat Arab. Dan kita pun siap untuk mengirim bantuan yang lebih banyak, dan siap evakuasi mereka yang luka, dan anak-anak yang trauma, dan korban.. Kita siapkan semua rumah sakit, dan tentara, dan nanti rumah sakit lain, untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil. (*)