Poin Penting
- Presiden Prabowo mengapresiasi Jaksa Agung dan aparat penegak hukum atas keberhasilan menyelamatkan aset negara senilai Rp7 triliun dari kasus tambang ilegal.
- Penyerahan aset rampasan negara kepada PT Timah Tbk menjadi langkah nyata pemerintah dalam memberantas penyelundupan dan tambang ilegal.
- Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menyelamatkan kekayaan negara dan memperkuat kedaulatan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada seluruh aparat dan lembaga terkait atas kerja cepat mereka dalam menyelamatkan aset negara.
Apresiasi ini disampaikan menyusul penyerahan aset rampasan negara senilai Rp7 triliun ke PT Timah Tbk di Smelter PT Tinindo Internusa, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (6/10), sebagai upaya melawan tambang ilegal.
“Saya ucapkan terima kasih kepada aparat, Panglima TNI, Angkatan Laut, Bakamla, Bea Cukai, semua pihak yang telah bergerak dengan cepat sehingga bisa diselamatkan aset-aset ini dan ke depan berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita,” ujar Prabowo, dalam keterangannya, dikutip Selasa, 7 Oktober 2025.
Baca juga: PT Timah Terima Aset Rampasan Negara Rp7 Triliun, Disaksikan Prabowo
Prabowo memberikan penghargaan khusus kepada Jaksa Agung dan seluruh aparat penegak hukum atas keberhasilan mereka menindak tegas pelanggaran hukum di sektor pertambangan.
“Saya sampaikan penghargaan kepada Jaksa Agung, semua petugasnya, kepada pejabat-pejabat semuanya, ini suatu bukti bahwa pemerintah serius sudah bertekad untuk membasmi penyelundupan, membasmi illegal mining, membasmi semua yang melanggar hukum. Kita tegakkan, dan kita tidak peduli siapa yang ada di sini,” tegasnya.
Langkah Nyata Lindungi Ekonomi Nasional
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan penegakan hukum ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam melindungi kepentingan rakyat dan menjaga kedaulatan ekonomi nasional.
Dirinya pun meminta agar seluruh pihak terus melanjutkan upaya penyelamatan aset negara dengan konsistensi dan integritas.
“Saya kira itu dari saya, ini prestasi yang membanggakan. Saya minta diteruskan Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla, teruskan. Kita selamatkan kekayaan negara untuk rakyat kita,” pungkas Presiden.
Baca juga: Menteri Purbaya Sidak Kantor Bank Mandiri, Ada Apa?
Sebagaimana diketahui, penyerahan Aset Barang Rampasan Negara kepada PT Timah Tbk. di Bangka Belitung ini menandai babak baru dalam penegakan hukum terhadap kejahatan ekonomi sumber daya alam.
Adapun barang rampasan yang diserahkan mencakup aset dalam jumlah besar dan beragam, antara lain:
- 108 unit alat berat;
- 99,04 ton produk kristal Sn (cristalyzer);
- 94,47 ton crude tin dalam 112 petakan/balok;
- Aluminium 15 bundle (15,11 ton) dan 10 jumbo bag (3,15 ton);
- Logam timah Rfe 29 bundle (29 ton);
- Mess karyawan 1 unit;
- Kendaraan 53 unit;
- Tanah 22 bidang seluas 238.848 m²;
- Alat pertambangan 195 unit;
- Logam timah 680.687,6 kg;
- 6 unit smelter, serta
- Uang tunai yang telah disetorkan ke kas negara senilai Rp202.701.078.370, USD3.156.053, JPY53.036.000, SGD524.501, EUR765, KRW100.000, dan AUD1.840.
Prabowo menyebut nilai aset yang berhasil disita dan diserahkan mencapai Rp6 triliun hingga Rp7 triliun. Nilai tersebut belum termasuk tanah jarang (rare earth/monasit) yang nilainya bisa jauh lebih besar. (*)
Editor: Yulian Saputra










