News Update

PPKM Berdampak ke Konsumsi, Kredit bisa Terkontraksi 3% di Q1-2021

Jakarta – Vice President Economist Permatabank Josua Pardede memperkirakan perekonomian Indonesia pada awal tahun 2021 belum menunjukan pemulihan, terlebih kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan mengganggu kinerja penyaluran kredit perbankan pada kuartal I-2021 (Q1-2021).

Dirinya menilai, pemulihan konsumsi masih lambat sehingga berimplikasi pada pemulihan produksi yang belum signifikan. Hal inilah yang diperkirakan bakal menghambat permintaan kredit. Josua bahkan memproyeksikan pertumbuhan kredit pada Q1-2021 masih akan terkontraksi hingga -3%.

“Berdasarkan trennya, kredit dipengaruhi oleh permintaan, sehingga bila pertumbuhan ekonomi masih stagnan, maka tingkat pertumbuhan kredit pun akan mengikuti, sehingga diperkirkan pertumbuhan kredit masih ada di kisaran -2% hingga -3% pada Q1-2021,” kata Josua kepada Infobanknews di Jakarta, Selasa 12 Januari 2021.

Di sisi lain, dengan masih terhambatnya aktivitas ekonomi, likuiditas perbankan diperkirakan masih akan tetap ample di awal tahun ini, mengingat korporasi serta masyarakat kelas menengah dan atas masih akan melanjutkan menyimpan dananya di sektor perbankan.

“Dengan kondisi tersebut, kami perkirakan kondisi LDR perbankan masih belum mengalami perubahan yang signifikan,” ucap Josua.

Sebagai informasi saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan pertumbuhan kredit perbankan hingga bulan November 2020 masih terkontraksi hingga -1,39% yoy. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) di bulan November 2020 masih tumbuh relatif tinggi sebesar 11,55% yoy. Sementara itu untuk profil risiko industri perbankan pada November 2020 masih terjaga dengan rasio NPL gross tercatat sebesar 3,18% (NPL net: 0,99%). (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

9 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

10 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

10 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

11 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

12 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

12 hours ago