Pelemahan Poundsterling Terus Berlanjut
Proses pengaktifan Pasal 50 dan negosiasi dengan Uni Eropa dikabarkan akan membutuhkan waktu dua tahun. Jadi apabila ada isyarat bahwa proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidak akan memakan waktu dua tahun, investor akan bereaksi drastis. Karenanya, Jameel tetap berpendapat bahwa secara realistis nilai tukar Poundsterling terhadap dollar AS dapat menyentuh antara 1.20 dan 1.25 di akhir tahun ini.
“Alasan mengapa saya memprediksi bahwa GBP akan semakin melemah adalah karena sejauh ini nilai tukar GBP hanya merefleksikan hasil referendum Uni Eropa” urainya.
Sementara itu, lanjutnya, Pemerintah Inggris masih harus memulai proses pelaksanaan keinginan voter yaitu keluar dari Uni Eropa dan implikasi dari proses ini tentu berpotensi memengaruhi sentimen investor.
Menurut Jameel, karena saat ini nilai tukar Pundsterling baru merefleksikan hasil referendum saja, masih ada begitu banyak hal yang belum kita ketahui tentang apa yang akan terjadi dengan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa di masa mendatang. Disamping, ada begitu banyak risiko yang harus diperhitungkan oleh investor.
Page: 1 2
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) siap melayani kebutuhan nasabah seiring tingginya mobilitas… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More