Jakarta – Ditengah ketidakpastian global dan perekonomian yang melambat, Indonesia masih memiliki kekuatan di pasar domestik yang besar. Hal inilah, yang membuat perekonomian di Tanah Air masih terus tumbuh di angka 5,72% pada kuartal III-2022.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, Indonesia memiliki pangsa pasar domestik yang kuat. Tercermin dari sektor konsumsi yang mencapai 55% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Peluang investasi sangat tinggi, ekspor kita juga bagus, kenapa? ya Tuhan masih sayang dengan kita. Harga komoditi naik, kita ikut naik sehingga harga komoditi ekspor naik juga,” ungkap Destry dalam Acara GNPIP Wilayah Bali Nusra, Jumat, 9 Desember 2022.
Selain itu, pengembangan hilirisasi industri juga menjadi kunci keberhasilan ekonomi di Indonesia. “Tadinya kita meng-ekspor bahan mentah nikel, kemudian diolah menjadi biji besi dan baja itu menghasilkan penerimaan ekspor kita berkali-kali lipat,” terangnya.
Hingga Oktober 2022, nilai ekspor Indonesia mencapai USD24,81 miliar atau naik 0,13% (MoM), dibandingkan bulan sebelumnya pada September 2022 yang sebesar USD24,78 miliar.
“Ke depan pemerintah juga mencanangkan bauksit yang juga akan mengarah sana. Tapi, semua potensi ekonomi kalau kita tidak jaga paling gak tantangan yang ada di depan ini kita atasi bersama-sama itu akan tidak berarti, jadi mau ekspor-nya tinggi tapi kalau inflasi kita tinggi ini juga akan susah,” pungkasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra