Potensi ekonomi internet Indonesia Masih Tinggi

Potensi ekonomi internet Indonesia Masih Tinggi

Jakarta – Tidak dapat dipungkiri, pandemi Covid – 19 telah merubah prilaku masyarakat. Pembatasan sosial membuat masyrakat memenuhi kebutuhannya secara digital. Sehingga adopsi produk-produk digital pun terus meningkat.

Aryo Bimo Notowidigdo selaku Chief Operating Officer DBS Indonesia mengatakan, akselerasi digital ini dapat menjadi potensi ekonomi yang besar untuk mendongkrak perekonomian Indonesia. Dalam paparannya, Bimo menyebut bahwa akumulasi Indonesia internet GMV (gross merchandise value) atau nilai pembelian dari pengguna melalui situs atau aplikasi selama tahun 2020 telah meningkat 11 persen menjadi USD44 miliar dari USD40 miliar di 2019.

“Hingga 2025, GMV ekonomi internet Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga 25 persen mencapai USD124 miliar,” dalam webinar Winning the Competition In Digital Economic Era, yang diselenggarakan Infobank, Kamis, Jakarta, 3 Juni 2021

Bimo menjabarkan, ada lima sektor ekonomi internet di Indonesia, yaitu e-commers, makanan dan transportasi, online travel, online media dan layanan keuangan.

Kategori food dan personal care merupakan yang paling banyak dibelanjakan di e-commers sepanjang 2020. Peningkatannya mencapai 61,3 persen dibanding 2019. Kedua adalah toys dan hobbies yang meningkat 51,5 persen.

Sementara, dari sisi layanan keuangan, Bimo mengungkapkan meski industri perbankan mengalami tantangan selama masa pandemi tapi dari sisi invesrtasi, aspek pembayaran dan remiten mengalami aklerasi yang cukup tinggi.

“Sekarang dengan uang Rp10 ribu bisa membeli investasi, biaa beli asuransi. Berarti terjadi demokratisasi antara produk-produk yang dulu mungkin agak susah terjangkau. Ini adalah benefit dari digital accleration,” ucapnya. (*) Dicky F. Maulana

Related Posts

News Update

Top News