Jakarta – Transformasi ekonomi digital di masa pandemi harus dikawal dengan cepat dan tepat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara raksasa digital. Menurutnya, potensi ekonomi digital Indonesia sampai dengan 2025 diprediksi akan mencapai USD124 miliar.
Untuk itu, dirinya meminta agar adaptasi kegiatan ekonomi kawasan menuju digital harus dipercepat di semua negara. Teknologi digital saat ini menjadi solusi yang paling efektif dalam menyiasati keterbatasan pergerakan dan tatap muka dalam kegiatan ekonomi. Apalagi, keterbatasan aktifitas akibat pandemi, mendorong masyarakat untuk beralih ke digital.
“Digitalisasi ekonomi ini penting sekali. Potensi ekonomi digital Indonesia sampai 2025 akan mencapai USD124 miliar. Untuk mendukung ini kita punya semuanya disini,” ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021 dengan tema “Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi” pada Rabu, 24 November 2021.
Ia mengungkapkan, saat itu Indonesia memiliki start up sebanyak 2.229, atau kelima terbesar di dunia. Kemudian juga memiliki 1 decacorn dan 6 unicorn. Pemerintah juga membuka peluang investasi sebesar-besarnya di sektor ekonomi digital di Indonesia. Menurutnya, jika potensi-potensi tersebut bisa dimaksimalkan, maka akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih kuat.
“Dalam mendukung dgitalsiasi ekonomi, kita ada 2.229 startup kalau diurus fokus dan benar jadi sebuah kekuatan ekonomi kita. Saya sama dengan pak Gubernur BI tahun 2022 kita harus optimis tapi harus tetap pada posisi kehati hatian,” ucapnya.
Sejalan dengan perkembangan digital yang begitu pesat, Jokowi juga mengingatkan agar para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat mengikuti perkembangan tersebut. Industri e-commerce yang berkembang sangat pesat tentu harus dibarengi dengan UMKM go digital. Dengan demikian, UMKM dapat naik kelas dan mampu bersaing dikancah global.
“Yang penting jangan meninggalkan usaha kecil, usaha mikro usaha menengah kalau masuk ke digitalisasi. Mudahkanlah angkut mereka untuk masuk ke e-commerce platform yang dimiliki sehingga yang kecil itu bisa nikmati transformasi digital ekonomi,” paparnya. (*)