Potensi Cuan Reksa Dana di Tengah Ketidakpastian Global

Potensi Cuan Reksa Dana di Tengah Ketidakpastian Global

Jakarta – Reksa dana kini jadi salah satu instrumen investasi yang cukup diminati. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana pada Desember 2024 mencapai 14,03 juta, tumbuh 22,9 persen dibandingkan Desember 2023 yang sebanyak 11,41 juta. 

Pertumbuhan jumlah investor ini sejalan dengan cuan yang dihasilkan reksa dana. Di tengah situasi pasar global yang penuh ketidakpastian, reksa dana masih mampu menghasilkan imbal hasil yang kompetitif.

Buktinya, salah satu platform investasi digital reksa dana, yakni PT Kaya Lautan Permata atau Investasi Kaya berhasil “membawa” nasabah aktif fitur KayaSmart+ mencetak kinerja positif, tanpa portofolio mengalami penurunan nilai. Semua berada dalam kondisi “hijau”.

Baca juga: BEI Perkuat Ekosistem Reksa Dana Melalui Pembaruan Peraturan Nomor I-C

Berdasarkan data per 28 Mei 2025, portofolio moderat dengan fitur KayaSmart+ telah mencatat kenaikan lebih dari 11 persen sejak peluncurannya pada September 2024. Sementara pada periode yang sama, pasar saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru turun sebesar -5,49 persen.

Jonathan Renaldi Tuhirman, CEO PT Kaya Lautan Permata menjelaskan, capaian ini menjadi catatan bagi perseroan karena untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan, seluruh investor KayaSmart+—yang tersebar di seluruh Indonesia—berhasil memperoleh return positif dalam waktu yang sama.

“Di tengah ketegangan geopolitik, fluktuasi suku bunga global, serta stagnasi pasar pendapatan tetap, sistem otomatis ini terbukti mampu memanfaatkan momentum dan mengalokasikan investasi secara efisien,” ujar Jonathan dikutip 2 Juni 2025.

KayaSmart+ merupakan fitur investasi reksa dana berbasis artificial intelligence (AI) yang dirancang untuk menyederhanakan keputusan investasi nasabah.

Dengan algoritma yang dikembangkan secara internal, sistem ini secara otomatis mengelola alokasi aset, melakukan rebalancing saat diperlukan, dan menjaga diversifikasi tetap sesuai dengan profil risiko pengguna.

“Pendekatan ini memungkinkan portofolio tetap seimbang dan responsif terhadap dinamika pasar,” tambah Jonathan.

Tanpa perlu intervensi manual dari nasabah, KayaSmart+ mengambil keputusan investasi berdasarkan indikator teknikal dan fundamental real-time yang dianalisis secara menyeluruh oleh sistem.

“Dengan kemampuan rebalancing otomatis, KayaSmart+ mampu menyesuaikan alokasi aset secara dinamis agar tetap sesuai dengan kondisi pasar dan profil risiko nasabah,” jelas Jonathan.  

Selain itu, kata Jonathan, diversifikasi portofolio juga dijaga secara optimal untuk meminimalkan risiko sekaligus memaksimalkan potensi imbal hasil.

Baca juga: Ada Pesan Penting dari OJK untuk Investor Pasar Modal, Apa Itu?

“Kombinasi fitur-fitur ini menjadikan KayaSmart+ sebagai solusi cerdas yang mampu menjaga stabilitas dan kinerja portofolio di tengah gejolak pasar,” jelasnya.

Tak hanya capaian imbal hasil, kinerja Kaya juga tercatat positif hingga April 2025. Dalam empat bulan pertama tahun 2025, total nilai aset yang dikelola melalui KayaSmart+ meningkat lebih dari 60 kali lipat dibandingkan posisi awal tahun.

“Pencapaian ini adalah bukti bahwa teknologi dapat memberikan solusi investasi yang adaptif dan efisien, bahkan di tengah ketidakpastian pasar global,” tutup Jonathan.  (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62