Samsul mengungkapkan, keputusan bank sentral AS (The Federal reserve/The Fed) menaikkan tingkat suku bunga (Fed Rate) sebesar 0,25 basis poin ke level 0,75% merupakan salah satu bagian dari rencana pemerintahan Trump, yang akan membuat iklim investasi dalam negeri AS lebih menarik bagi investor.
Namun begitu, adanya keinginan Trump merubah sistem perdagangan agar menjadi lebih terproteksi, malah bisa jadi membuat investor tidak tertarik untuk masuk ke AS.
“Iya, mereka salah satunya akan membuat iklim investasi yang membaik dengan diturunkannya tingkat suku bunga korporasi, kemudian dibuat proteksi dalam negeri. Dan, bagi sebagian investor merasa AS jadi tempat menarik untuk investasi, tapi bisa juga sebaliknya AS sudah tidak menarik lagi karena mereka ubah sistem perdagangan mereka jadi lebih terproteksi dan itu cukup berisiko. Artinya ini pilihan dari pemerintah AS dalam menetapkan kebijakan ekonomi,” terangnya. (*)
(Baca juga: Capital Inflow Kondusif, November 2016 Capai Rp105 Triliun)
Editor: Paulus Yoga