Pasar Modal

Potensi Besar, OJK Dorong Pengembangan Pasar Modal Syariah

Jakarta – Prospek pasar modal syariah cerah seiring dengan meningkatnya jumlah investor dalam negeri. Belum lagi, mayoritas penduduk Indonesia yang beragama muslim, tentunya menjadi potensi besar bagi industri ini.

Direktur Hubungan Masyarakat (Humas) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Darmansyah mengatakan, pihaknya terus mendorong sejumlah hal sebagai upaya untuk mengakselerasi pengembangan pasar modal syariah di tanah air. Salah satunya, perluasan supply pada produk-produk pasar modal syariah.

“Dan ternyata kita lihat dari sisi supply terus terang kita sangat lemah. Lemah artinya kurang sekali. Minat untuk menerbitkan sukuk contohnya. Jadi rendahnya minat itu dipengaruhi bermacam-macam penyebab,” ujarnya, dalam Journalist Class yang diadakan OJK, di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.

Perluasan supply ini, lanjut Darmansyah, bertujuan meningkatkan sinergi dengan stakeholders dalam rangka optimalisasi penerbitan sukuk di pasar modal syariah. Dalam mendorong supply, sejauh ini yang telah dilakukan antara lain sinergi dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BEI, nazhir dan pelaku industri.

Upaya selanjutnya adalah melakukan inovasi produk berbasis environmental, social and governance (ESG), yang bertujuan mengembangkan instrumen di pasar modal syariah untuk mendukung sustainable finance.

“Lalu, literasi kita lakukan juga ke beberapa pihak secara rutin, seperti sosialisasi, workshop, webinar terus menerus, karena literasi mereka belum memahami. Kemudian juga melakukan edukasi atau literasi kepada teman-teman diaspora, untuk menuju go international,” kata Darmansyah.

Yang terakhir, secara massif melakukan sosialisasi pasar modal syariah melalui media sosial, karena dinilai sangat efektif dan efisien dalam menjangkau masyarakat. Di tambah, porsi investor milenial yang berumur di bawah 30 tahun juga cukup besar, di mana hingga Juli 2022 sudah sekitar 59%.

Baca juga : Masih Ada Tantangan Transformasi Digital di Pasar Modal, Ini Kata OJK

Sebagai informasi, hingga 26 Agustus 2022, aset industri pasar modal syariah dalam negeri tumbuh 7,61% secara year to date (ytd) atau dbandingkan 2021. Sementara, jika ditarik ke belakang, dari 2017 hingga 2021, industri pasar modal syariah dalam negeri mencatatkan pertumbuhan aset 109,78% secara year on year (yoy). (*) Bagus Kasanjanu

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Gojek Tingkatkan Literasi Keuangan Mitra, Tekankan Bahaya Judi Online

Jakarta - Platform transportasi online, Gojek sebagai bagian dari grup PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk… Read More

10 hours ago

Indonesia Ingin Gabung BRICS, CSIS: Kita Sudah Anggota G20

Jakarta - Indonesia dikabarkan membuka peluang untuk bergabung dengan BRICS, kelompok negara yang terdiri dari… Read More

11 hours ago

GREAT Prestige Optima Protector Meluncur, Bantu Realisasikan Tujuan Finansial Nasabah Lebih Cepat

Jakarta - Great Eastern Life Indonesia bersama dengan mitra strategisnya PT Bank OCBC NISP Tbk… Read More

12 hours ago

Andien hingga Maliq & D’Essentials Siap Hentak Panggung Golo Mori Jazz 2024

Jakarta – Perhelatan musik jazz berskala internasional, International Golo Mori Jazz 2024 bakal digelar pada… Read More

12 hours ago

Modal Asing Keluar dari RI Rp6,63 Triliun dalam Sepekan, Simak Rinciannya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing keluar (capital outflow) senilai Rp6,63… Read More

12 hours ago

Bank Sulselbar Kantongi Laba Bersih Rp455,70 Miliar di Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atau Bank Sulselbar mencatatkan… Read More

13 hours ago