Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin memberikan penjelasan terkait dengan kejadian peningkatan angka positivity rate COVID-19 sementara jumlah tes menurun. Seperti dikerahui, dalam kondisi normal, angka positivity rate Indonesia saat ini masih tinggi, dimana pada Selasa (16/2) lalu telah mencapai 38,34% masih jauh dari standar WHO, dibawah 5%.
Menkes Budi mengatakan terjadi kecenderungan penurunan jumlah test saat libur, berakibat pada kasus terkonfirmasi juga turun namun positivity rate nya naik. Menkes Budi mencontohkan Hari libur tanggal 1 hingga 2 Januari 2021 positivity rate nya tinggi dan tesnya relatif turun, begitupun hari libur tanggal 10 hingga 11 Januari 2021 jumlah tesnya turun kemudian positivity rate nya naik. Demikian terulang terus sehingga saat Imlek pun terjadi pola yang sama.
“Jadi setiap saat libur itu positivity rate nya memang naik, memang lonjakannya ada karena memang liburannya yang panjang,” kata Budi melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis 18 Febuari 2021.
Menurutnya, setiap ada liburan panjang dan mobilitas manusia tinggi, akan terjadi kenaikan confirm case 30-40%. Setelah 14 hari, Puncak kasus konfirmasi setelah libur panjang Nataru sudah terlampaui, sehingga confirm case turun.
Selain itu, juga dilakukan pengetatan mobilitas melalui PPKM, sehingga menyebabkan kasus konfirmasi turun. Sedangkan Crosscheck data terhadap jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga secara konsisten mengalami penurunan selama dua minggu terakhir
“Kami mengambil kesimpulan, jumlah turunnya testing benar-benar disebabkan oleh libur. Turunnya kasus konfirmasi dan turunnya pasien yang di rawat di rumah sakit, memang disebabkan secara fundamental laju penularan kasus berkurang. Puncak dari laju penularan libur Nataru telah tercapai dan dampak penerapan PPKM bisa membatasi pergerakan masyarakat sehingga mengurangi laju penularan,” tukas Budi. (*)
Editor: Rezkiana Np