Polo Srimulat Meninggal Dunia, Kenali Penyakit Paru-Paru yang Pernah Diidapnya

Polo Srimulat Meninggal Dunia, Kenali Penyakit Paru-Paru yang Pernah Diidapnya

Jakarta – Pelawak senior Polo Srimulat alias Christian Barata Nugroho menghembuskan nafas terakhir pada Rabu, 6 Maret 2024 setelah berjuang melawan penyakit paru-paru di Rumah Sakit (RS) Ana Medika Bekasi.

Kabar meninggalnya Polo pertama kali diketahui dari pesan berantai di aplikasi WhatsApp yang menyebutkan dirinya wafat pada pada pukul 12.10 WIB .

“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah berpulang ke ke sisi Allah SWT Barata Nugraha atau Pak Polo pukul 12.10 Wib di RS.Ana medika Bekasi. Mohon maaf atas segala kesalahan beliau,” isi pesan tersebut.

Adapun rekan grup lawak Srimulat, Tessy membenarkan meninggalnya Polo. Hanya saja, dirinya belum mengetahui secara rinci penyakit yang diderita almarhum. Termasuk di mana lokasi pemakaman akan berlangsung.

Baca juga : Tarzan Cs Sukses Kocok Perut Penonton Lewat Komedi ‘Srinewlat’

“Benar meninggal dunia. Barusan, baru di rumah sakit. Kurang tahu jenazah akan disemayamkan di mana,” kata Tessy, dikutip Rabu, 6 Maret 2024.

Sebagaimana diketahui, pada Agustus 2020 lalu, Polo masuk RS karena penyakit paru-paru. Bahkan, dirinya sampai masuk ICU. Sempat dirawat selama hampir dua pekan, Polo kala itu akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah.

Nah, berkaca dari penyakit paru-paru yang kuat dugaan diidap sang komedian, sebenarnya apa penyebab penyakit paru-paru tersebut?

Melansir laman siloamhospitals.com, ada beberapa penyakit yang menyerang paru-paru dan cukup umum terjadi, di antaranya yaitu tuberkulosis, pneumonia, asma, bronkitis, dan lain sebagainya. 

  1. Pneumonia (Paru-Paru Basah)

Penyakit yang menyerang paru-paru berikutnya yaitu pneumonia atau paru-paru basah. Pneumonia merupakan salah satu jenis ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut berupa meradangnya kantung udara dalam paru-paru (alveolus).

Pneumonia sering disebut paru-paru basah karena penyakit ini membuat kantung udara dalam organ tersebut dipenuhi oleh cairan atau nanah. Penyebab penyakit paru-paru satu ini yaitu infeksi virus maupun bakteri. Beberapa gejala penyakit paru-paru basah di antaranya yaitu:

Sering mengalami batuk dan disertai munculnya lendir kuning, hijau, atau bahkan berdarah, sesak napas, nyeri di bagian dada dan demam

2. Kanker Paru

Kanker paru merupakan penyakit berupa adanya pertumbuhan sel abnormal pada organ paru-paru. Penyebab dari kanker paru yaitu adanya mutasi gen dari sel-sel dalam organ tersebut. Selain itu, kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif, didapati menjadi salah satu faktor risiko paling umum yang dapat memicu terjadinya kanker paru.

Baca juga : Tren Klaim Penyakit Bertambah, Masihkah Proteksi Penyakit Kritis yang Ada Saat Ini Relevan?

3. Asma

Asma yang terjadi pada paru-paru sering disebut dengan istilah asma bronkial. Asma bronkial merupakan penyakit yang membuat jalur udara menuju dan pada paru-paru menyempit, membengkak, serta produksi lendirnya menjadi berlebihan.

Penyebab asma bronkial hingga kini belum begitu jelas. Namun, genetik serta pengaruh lingkungan (polusi udara, paparan alergen, infeksi virus, dan lain-lain) diketahui menjadi faktor pemicu dari penyakit paru-paru tersebut. Gejala penyakit paru-paru satu ini di antaranya yaitu mengi atau napas berbunyi, sesak napas, batuk, kesulitan untuk bernapas

4. Emfisema

Emfisema adalah salah satu jenis Penyakit Paru Obstruktif Kronik atau PPOK. Serupa dengan kanker paru, penyakit emfisema ini paling umum disebabkan oleh kebiasaan merokok yang dilakukan selama bertahun-tahun oleh penderitanya. 

Emfisema terjadi karena dinding alveolus atau kantung udaranya mengalami kerusakan.

5. Bronkitis

Penyakit pada organ paru-paru yang paling umum terjadi selanjutnya yaitu bronkitis. Ya, penyakit bronkitis berkaitan dengan saluran bronkus pada paru-paru. Tepatnya, bronkitis terjadi karena adanya peradangan di dinding saluran bronkus. 

Penyebab bronkitis adalah infeksi virus atau bakteri, seperti Rhinovirus, Adenovirus, Influenza, Coronavirus, dan lain sebagainya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News