Analisis

Politisasi (Lagi) Pemilihan Direksi dan Komisaris BUMN

Lihat saja di bank-bank BUMN banyak politisi yang duduk sebagai komisaris. Juga, di beberapa BUMN yang diisi oleh para relawan yang tidak semua punya kompetensi. Bahkan, diisi oleh orang kampus yang berpolitik dan mantan direksi yang ikut partai.

Pemilihan direksi BUMN masih tidak punya pola yang jelas. Ada direksi yang berhasil baik, seperti di Pertamina, tapi juga diganti. Sementara, yang tidak punya prestasi tetap dipertahankan. Bahkan, ada komisaris bank BUMN yang oleh kalangan bankir dijuluki komisaris abadi yang hanya tukar tempat dari BRI ke BNI lalu ke Bank Mandiri hanya karena ipar dari mantan ketua partai besar.

Baca juga: Perbankan Syariah untuk Semua Golongan

Itulah pasal penting yang akan dikoreksi dalam revisi UU BUMN ini, selain tentang pembentukan anak perusahaan yang juga harus lewat “Senayan”, termasuk dalam penyertaan modal negara (PMN). Pasal-pasal yang diajukan dalam revisi itu agar DPR lebih punya kuasa daripada pemerintah sendiri.

Saat ini BUMN sebenarnya dikelola secara korporasi. Banyak proyek yang dikerjakan sendiri oleh BUMN sehingga terkesan swasta tidak kebagian, seperti proyek-proyek infrastruktur. Bahkan, proyek ATM Merah Putih merupakan bagian dari upaya perebutan bisnis yang selama ini sudah dikerjakan oleh swasta.

Peran BUMN harusnya menjadi pelopor dalam membangun bisnis yang tidak dikerjakan oleh swasta. Namun, sekarang semangatnya adalah karena BUMN dimiliki oleh negara, maka pencapaian kinerja menjadi sangat penting. Perusahaan negara diwajibkan untuk memberi kontribusi keuntungan. Padahal, harusnya dibedakan mana perusahaan yang untuk agent of development dan mana yang harus dikejar untuk memperoleh keuntungan. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Page: 1 2 3

Paulus Yoga

Recent Posts

Hasto Kristiyanto Dikabarkan jadi Tersangka KPK, Begini Respons PDIP

Jakarta - Juru Bicara DPP PDI Perjuangan (PDIP), Chico Hakim, mengaku belum menerima informasi resmi terkait… Read More

5 hours ago

Celios: PPN 12 Persen Bikin Pengeluaran Masyarakat Bertambah Rp4,2 Juta

Jakarta - Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

5 hours ago

Putusan MA Tolak Pembatalan Pailit, Ini Tanggapan Serikat Pekerja Sritex

Jakarta – Para pekerja Sritex Group mengungkapkan kekecewaannya atas putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak… Read More

5 hours ago

PDIP Ubah Sikap, Kini Dukung Kenaikan PPN jadi 12 Persen pada 2025

Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah,… Read More

6 hours ago

OJK Buka Suara soal Bank Muamalat Batal Dicaplok BTN Syariah

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan penjelasan terbaru terkait rencana masuknya investor baru untuk mengakuisisi Bank… Read More

7 hours ago

Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja! Ada 60 Perusahaan Bakal PHK Karyawan

Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengungkapkan bakal ada potensi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang… Read More

8 hours ago