Poin Penting
- PLN bangun PLTS Terapung 92 MWp di Waduk Saguling, ditargetkan beroperasi November 2026 dan mampu suplai listrik ke 24.000 rumah.
- Proyek ini kurangi emisi karbon hingga 104.000 ton CO₂ per tahun, sekaligus mendukung transisi energi bersih nasional.
- Hanya gunakan kurang dari 5 persen area waduk, proyek ini jaga fungsi irigasi dan PLTA serta libatkan masyarakat lokal dalam pelaksanaannya.
Jakarta – PT PLN (Persero) melalui subholding-nya, PLN Indonesia Power (PLN IP), resmi memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling dengan kapasitas 92 megawatt peak (MWp). Proyek ini berlokasi di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
PLTS Terapung Saguling diproyeksikan mampu menghasilkan lebih dari 130 gigawatt hour (GWh) listrik per tahun. Energi tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 24.000 rumah tangga, sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 104.000 ton CO₂ per tahun.
Pembangkit ini ditargetkan beroperasi secara komersial pada November 2026.
Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, menyampaikan apresiasi atas proyek ini yang dinilai membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“PLTS Terapung Saguling merupakan solusi nyata untuk kebutuhan energi bersih dan berkelanjutan di wilayah kami. Selain mendukung target nasional, proyek ini juga berdampak positif bagi masyarakat, mulai dari pasokan listrik yang lebih andal, peluang kerja lokal, hingga peningkatan kualitas lingkungan,” ujar Asep, dikutip Sabtu, 4 Oktober 2025.
Baca juga: Jaga Daya Beli Masyarakat, Tarif Listrik PLN Periode Oktober-Desember Tak Naik
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut proyek ini sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT).
“PLTS Terapung Saguling akan menjadi salah satu tonggak penting dalam transformasi energi bersih di Indonesia. Pembangkit ini akan memperkuat ketahanan energi di Jawa Barat sekaligus mengurangi emisi karbon secara signifikan,” ujar Darmawan.
PLN IP Tegaskan Keberlanjutan dan Efisiensi Proyek
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menegaskan bahwa proyek ini menjadi wujud kontribusi nyata PLN IP dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia.
“Proyek ini bukan hanya simbol komitmen kami terhadap transisi energi, tetapi juga bentuk nyata kontribusi PLN Indonesia Power dalam memperkuat keandalan listrik daerah. Kami memastikan bahwa pelaksanaan proyek ini mengedepankan keberlanjutan, efisiensi, dan partisipasi aktif masyarakat lokal,” katanya.
Baca juga : Butuh Rp3.000 Triliun, PLN Bidik Investor Global Dukung Energi Hijau
Bernardus menjelaskan bahwa proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden No. 109 Tahun 2020. Proyek ini hanya memanfaatkan kurang dari 5 persen total area Waduk Saguling sehingga tidak mengganggu fungsi utama waduk sebagai irigasi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Selain itu, penggunaan teknologi floating PV akan meningkatkan efisiensi panel surya, mengurangi penguapan air, dan tetap menjaga ekosistem waduk,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










