Jakarta – PT Bank UOB Indonesia meluncurkan manajemen rantai pasok keuangan atau financial supply chain management (FSCM) yang baru di UOB Infinity sebagai platform yang memudahkan dunia usaha dalam mengelola kebutuhan perbankannya.
Dengan dirilisnya FSCM pada platform UOB Infinity, maka nasabah korporasi bisa menikmati serangkaian solusi yang komprehensif, mulai dari pengadaan hingga pembayaran, pemesanan, produksi, penjualan, serta collection dalam satu platform tunggal.
Di samping membantu meningkatkan efisiensi bisnis dengan memungkinkan transmisi dan verifikasi dokumen perdagangan yang aman secara digital serta mengajukan permintaan pembiayaan di satu platform, FSCM UOB Infinity yang baru juga meningkatkan kapasitas manajemen kas yang ada dalam rangka memudahkan dunia bisnis dalam meninjau, merencanakan, dan mengelola modal kerja di seluruh siklus perdagangan mulai dari pembayaran hingga penagihan.
Baca juga: Targetkan Digitalisasi 5.000 UKM, Begini Cara UOB Indonesia
Fitur tersebut juga bakal menghubungkan nasabah korporasi secara digital dengan pemasok, pembeli, dan distributor pada market-market utama di wilayah Asean dan Tiongkok Raya.
“Sekarang perdagangan antar Asean sendiri itu sudah di atas USD1 triliun. Asean dengan Tiongkok itu juga di atas USD1 triliun. Jadi, bisnis yang ada itu besar sekali. Sedangkan domestic trade, dengan GDP kita yang capai Rp1,4 triliun, juga adalah suatu potensi. Maka, ini momen yang tepat untuk rilis FSCM itu, supaya bisa membantu nasabah secara end to end di rantai perdagangan ini,” ujar Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia, Harapman Kasan, di Jakarta, Senin, 25 September 2023.
“Jadi kalau kita order barang ke pemasok, lalu barangnya itu harus dibayar secara cash, kalau dana cashnya belum ada, itu bank bisa menjembatani, sampai barangnya dijual, baru bayar ke bank. Ini akan membuat bisnis pedagang bertumbuh karena cashflow-nya itu terjaga. Demikian juga kalau mereka memberikan kredit kepada pembeli mereka, itu juga kita bisa biayai. Ini adalah terobosan baru dalam meningkatkan perdagangan nasabah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Baca juga: Langkah UOB Percepat Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Rendah Karbon
Wong Kartyono selaku Head of Transaction Banking UOB Indonesia menambahkan, dengan adanya layanan FSCM yang baru pada UOB Infinity, tidak ada penambahan biaya layanan maupun administrasi dari yang ada sebelumnya.
Sementara menyangkut kapasitas kredit yang disediakan, Wong menjelaskan bila hal itu sangat bervariasi tergangtung ukuran ekosistem bisnisnya. UOB Indonesia sendiri mengcover segala macam ukuran ekosistem bisnis, mulai dari UKM hingga korporasi besar.
“Dalam tiga tahun ke depan, kita harapkan porsi UOB Indonesia untuk transaksi open account, itu semuanya 100% harus terintegrasi ke platform UOB Infinity. Sedangkan untuk volumenya kita harap dalam tiga tahun ke depan itu bisa meningkat empat kali lipat dari yang sekarang,” tutup Wong. (*) Steven Widjaja