PINTU Gandeng OJK Ajak Mahasiswa Melek Kripto

PINTU Gandeng OJK Ajak Mahasiswa Melek Kripto

Poin Penting

  • PINTU bersama OJK menggelar literasi kripto bertajuk Kripto untuk Mahasiswa yang diikuti lebih dari 200 mahasiswa Binus guna meningkatkan pemahaman aset digital.
  • OJK menegaskan literasi keuangan dan digital wajib dimiliki sebelum berinvestasi kripto, agar mahasiswa mampu memahami manfaat dan risiko serta menjadi agen perubahan.
  • Binus menyiapkan kurikulum dan ekosistem kripto terintegrasi, sementara PINTU berkomitmen terus berkolaborasi dengan regulator mendorong literasi.

Jakarta – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi kripto di Tanah Air bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan edukasi kripto bertajuk “Kripto untuk Mahasiswa: Melek Ilmu Cuan Mengalir” kepada lebih dari 200 mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus).

Catur Karyanto Pilih, Kepala Direktorat Perizinan dan Pengendalian Kualitas Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK mengatakan, literasi digital dan keuangan menjadi syarat utama sebelum terjun ke dunia aset crypto. Pemahaman literasi yang kuat membantu masyarakat mengenali manfaat dan risiko sehingga dapat memanfaatkan layanan keuangan digital secara bijak.

“Bahkan, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mendorong orang lain menggunakan layanan keuangan digital dengan tepat,” tambahnya.

Baca juga: Transaksi Kripto Tembus Rp446,7 Triliun hingga November 2025

Senada dengan OJK, Hugo Prasetyo, dosen Binus mengungkapkan pihaknya memiliki kurikulum terintegrasi. Mahasiswa yang mau tahu kriptp bisa belajar coding di crypto science. Dari sisi finance, bisa belajar di bagian keuangan.

“Bahkan kami memiliki Beehive yakni laboratorium khusus untuk cryptocurrency yang terdapat ruang diskusi kritis hingga Binus memiliki Binus Blockchain dan Crypto Club. Kami berharap mahasiswa di Binus bukan hanya menjadi konsumen tetapi bisa menjadi innovator,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Timothius Martin, CMO PINTU berharap literasi ini menjadi bekal yang baik bagi mahasiswa sebelum memulai berinvestasi aset crypto.

“Kami siap terus bekerja sama dengan regulator untuk mendorong berbagai program literasi dan inklusi guna menciptakan ekosistem investasi crypto yang terus tumbuh dengan positif,” ujar Timo, sapaan akrab Timothius Martin.

Baca juga: Soroti Revisi UU P2SK, Nanovest Minta Regulasi Kripto Lebih Adil dan Transparan

Dia melanjutkan, industri kripto terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Mengutip laporan dari CoinLaw berjudul, Crypto User Demographics Statistics 2025: Who’s Investing, Trading, and Holding, pengguna crypto secara global 2024 ke 2025 mengalami peningkatan sebesar 34 persen atau mencapai 580 juta pengguna.

Masih dalam laporan yang sama disebutkan, mayoritas pengguna crypto didominasi usia muda dari 18-34 tahun.

“Indonesia kebanjiran bonus demograsi anak muda usia produktif yang juga mendominasi pengguna aset crypto dalam negeri. Ini menjadi berkah sekaligus tantangan besar utamanya dari sisi literasi dan inklusi,” tutup Timo. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62