Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII) memperkirakan jika kebutuhan dana untuk investasi untuk tahun depan mencapai sebesar Rp1 triliun. Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk mengembangkan bisnisnya.
Direktur Operasi dan Keuangan Pelabuhan Indonesia Investama, Sophia I Watimena mengungkapkan bahwa pihaknya sendiri hingga saat ini masih mengandalkan pendanaan dari induk usahanya yakni PT Pelindo II (IPC).
“Kita masih mengandalkan dari induk kita karena 99% dimiliki IPC, jadi 2017 diberikan modal Rp200 miliar. Untuk tahun 2019 kita masih andalkan dari induk kita, sekitar diatas Rp1 triliun. Mekanisme seperti apa kita belum tau,” kata Sophia di Jakarta, Senin, 10 Desember 2018.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Investasi Pelabuhan Indonesia Investama, jeffry Haryadi mengungkapkan bila pada tahun depan perseroan akan berinvestasi di perusahaan yang bergerak di bidang pelabuhan. Ada sebanyak 5 perusahaan swasta yang diincar perseroan pada tahun politik tersebut.
“Perusahaan yang disasar adalah di bidang bongkar muat, pelayaran, ware housing daan logistik,” ungkapnya.
Selain itu, perseroan juga akan menuntaskan untuk mengambil alih saham minoritas di anak usaha yang ada dalam naungan grup IPC. Perlu diketahui, saat ini Pelindo II memiliki anak usaha sebanyak 17 perusahaan yang dua di antaranya sudah mencatatkan saham di Bursa Bfek Indonesia (BEI).
“Sebelum 2018 berakhir seluruh minority saham anak usaha IPC akan dimiliki PII. Sehingga seluruhnya akan dimilik IPC dan PII. Tapi mungkin ada yang diselesaikam tahun depan,” ungkapnya.
Menurutnya, pengambilalihan perusahaan-perusahaan yang telah ada di pipeline perseroan tersebut berkisar antara 1 hingga 30 persen.
“Kami juga akan mengambil perusahaan di pelabuhan dan kepelabuhanan sampai dengan 30 persen. Mudah-mudahan akhir tahun sudah deal. Sehingga ada 8 perusahaan dengan jumlah monority 1-30 persen,” pungkasnya. (*)