Poin Penting
Jakarta – Pidato Presiden RI Prabowo Subianto pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, dinilai berpotensi menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
Ekonom Senior Aviliani menilai, pidato tersebut memperkuat posisi Prabowo di kancah internasional. Hal itu juga menempatkan Indonesia pada posisi strategis untuk menjalin kerja sama global.
“Pak Prabowo sekarang di mata dunia sangat diperhitungkan. Jadi, sebenarnya ini momentum baik. Kalau orang sudah dipercaya, mau minta apa saja pasti bisa,” kata Aviliani dinukil ANTARA, Jumat, 26 September 2025.
Meski demikian, Aviliani mengingatkan bahwa potensi efek diplomasi Prabowo harus diimbangi dengan kesiapan domestik, khususnya perbaikan birokrasi dan perizinan usaha.
“Jangan sampai sudah dipercaya, ketika investor masuk ke Indonesia, banyak persoalan yang mereka akhirnya tidak jadi. Birokrasi ini menjadi masalah dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Baca juga: Pidato Presiden Prabowo di KTT PBB, Dorong Solusi Dua Negara Palestina dan Israel
Menurut Aviliani, kondisi demografi suatu negara disebut menjadi salah satu faktor krusial yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Sebab, jumlah penduduk usia produktif memengaruhi konsumsi dan investasi.
Hal itu tecermin pada tren pertumbuhan ekonomi global, di mana pertumbuhan 4-5 persen ke atas umumnya diperoleh negara berkembang, sementara negara maju cenderung berada pada level 2-3 persen.
Ia melanjutkan, situasi sejumlah negara maju kini mengalami pertumbuhan konsumsi yang lambat akibat populasi menua, sehingga investasi juga cenderung menurun. Sebaliknya, negara-negara berkembang masih memiliki permintaan domestik yang kuat dan peluang investasi tinggi.
“Tidak ada orang yang mau berinvestasi ketika konsumsi turun. Nah, sekarang tinggal bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah itu bisa membuat investor tertarik masuk ke Indonesia,” pungkasnya.
Baca juga: Alasan Presiden Prabowo Anugerahkan Bintang Jasa Utama ke Bill Gates
Diketahui, Presiden Prabowo menjadi salah satu dari kepala negara yang menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, New York, pada Selasa, 23 September 2025, pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB.
Prabowo sendiri berbicara pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More