Jakarta – Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI) mendorong pelaku bisnis optimis menghadapi tahun 2024. Betul bahwa ketidakpastian berlanjut dan prospek pertumbuhan ekonomi dunia melambat dari 3,0% pada 2023 menjadi 2,8% pada 2024. Tapi, perekonomian Indonesia stabil dan cukup tinggi pada 2023 dengan inflasi yang terjadi dan akan terus berlanjut pada 2024. Betul masih ada ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar.
“Perekonomian itu seperti kehidupan di dunia yang akan selalu penuh warna, tidak pasti, up and down, dan lihat gelombangnya. Life is dynamic and beautiful. The Fed fund rate diperkirakan akan turun pada semester kedua sehingga indikator ekonomi Indonesia akan menguat,” ujar Perry saat memberikan executive lecture di acara Infobank Starting Year Forum 2024 di Kempinski Hotel Indonesia, 1 Februari 2024.
Baca juga: BI Fokus Lakukan Ini Sebelum Turunkan Suku Bunga Acuan
Kepada para bankir dan pelaku bisnis, Perry mengajak terus optimis kendati tetap waspada. Menurutnya, pelaku usaha harus bisa mencari peluang dan tidak banyak menunggu.
“Seek the opportunity, Don’t wait and see. Kan masing-masing punya pengalaman bertahun-tahun. Misalnya sektor properti, secara overall terjadi over supply, tapi ada segmen tertentu masih ada ruang seperti perumahan. Kemudian sektor-sektor yang berurusan dengan perut. Perbankan juga bankir-bankirnya lebih pinter karena pengalaman, you look the experience in the past and you now better, calculate risk decision,” jelas Perry.
BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2024 di titik tengah antara 4,7% hingga 5,5% dan inflasi akan terjadi di level 2,5% +- 1%. Kredit perbankan yang pada 2023 tumbuh 10,4% akan meningkat sekitar 10% hingga 12% pada 2024. (KM)