Jakarta- Petrokimia Gresik yang merupakan perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, akan mengekspor 203 ribu ton pupuk ke India dan Meksiko selama sebulan ke depan. Adapun pupuk yang diekspor terdiri dari 125 ribu ton pupuk NPS dan 78 ribu ton pupuk Urea.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menjelaskan, 125 ribu ton pupuk NPS tersebut akan diekspor ke India. Sedangkan pupuk Urea, sebanyak 45 ribu ton ke India dan 33 ribu ton ke Meksiko.
“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Petrokimia Gresik mengekspor pupuk ke Meksiko. Sebelumnya, kami lebih banyak bermain di pasar regional Asia seperti India, Filipina, dan Sri Lanka. Kami berharap upaya ekspor ini juga dapat membantu pemerintah dalam menekan defisit neraca perdagangan,” ujar Rahmad melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 27 Maret 2020
Lebih lanjut Rahmad mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini sangat berdampak terhadap perdagangan dan perekonomian global. Namun sebaliknya, hal ini tidak mengganggu kinerja penjualan ekspor pupuk Petrokimia Gresik.
“Justru menjadi peluang, karena demand dari berbagai negara tetap tinggi, namun supply-nya berkurang karena negara-negara penyuplai pupuk seperti China menghentikan ekspor akibat pandemi Covid-19,” ujar Rahmad.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong industri nasional untuk melakukan upaya-upaya penguatan nilai tukar rupiah, salah satunya dengan melakukan ekspor. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu. Mentan Syahrul mendorong industri pupuk agar tak hanya memproduksi pupuk bersubsidi saja, tetapi juga berbagai jenis pupuk lainnya untuk pengembangan komoditas yang memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
Menanggapi hal tersebut, Rahmad optimis pada tahun 2020 ini Petrokimia Gresik akan kembali mencetak rekor penjualan ekspor. Perusahaan menargetkan ekspor pupuk komersil ZK, NPK, NPS, dan Urea sebanyak 435 ribu ton, atau 10% lebih besar dari catatan kinerja ekspor tertinggi sepanjang sejarah Petrokimia Gresik tahun 2019, yaitu 392 ribu ton.
Sementara itu, terkait pengiriman pupuk ekspor yang melibatkan banyak awak kapal asing, Rahmad menegaskan Petrokimia Gresik telah menyusun dan menjalankan protokol pencegahan Covid-19, termasuk di seluruh pelabuhan Petrokimia Gresik.
Petrokimia Gresik rutin mengecek kesehatan awak kapal asing, pengawas bongkar muat, ship agent, dan personil lain yang berinteraksi dengan kapal yang bersandar di Pelabuhan Petrokimia Gresik sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. (*)